Keponakan Aniaya Paman hingga Tewas, Emosi Mikrofon Mati saat Adzan, Korban Sempat Balas Memukul
MS (33), pria di Jepara aniaya pamannya hingga tewas, Jumat (7/10/2022). Pelaku emosi mikrofon mati saat tengah mengumandangkan adzan Subuh.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - MS (33), pria di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah tega menganiaya pamannya, B (69) hingga tewas.
Peristiwa itu terjadi di Musala At-Taqwa, Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Jumat (7/10/2022).
Pelaku memukul korban berkali hingga kepalanya terbentur tembok dan tak sadarkan diri.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Mengutip Kompas.com, penganiayaan itu terjadi sekira pukul 04.10 WIB.
Saat itu, pelaku tengah mengumandangkan adzan Subuh.
Baca juga: Emosi Memuncak Saat Speaker Adzan Dimatikan, Imam Musala Dianiaya Keponakan Sendiri Sampai Meninggal
Namun, tiba-tiba pengeras suara mati sehingga pelaku emosi.
Saat itu, korban yang sudah masuk mengambil peci di fasilitas musala dituding pelaku telah mematikan mikrofon.
Kemudian terjadi cekcok antara keduanya hingga penganiayaan terjadi.
MS yang gelap mata memukuli korban hingga sepuluh kali.
Saat dipukuli itu, korban sempat melakukan pukulan balasan sembari berucap kepada pelaku.
"Lapo kuwe arep mateni aku, patenono (Ngapain kamu, mau bunuh saya, bunuh saja)," kata MS menirukan ucapan B, Senin (10/10/2022), dilansir TribunJateng.com.
Dalam sepuluh kali pukulan itu, sekira tiga kali kepala korban membentur tembok musala.
Akibatnya, korban tergeletak di musala dengan kondisi mulut dan telinga berdarah.