Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Suprapti Fauzi yang Mengaku Penjual Dawet Kanjuruhan: Kini Dipecat dari PSI

PSI menyampaikan klarifikasi terkait sosok Suprapti Fauzi yang mengaku penjual dawet Kanjuruhan. Berikut update fakta-faktanya.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Fakta Suprapti Fauzi yang Mengaku Penjual Dawet Kanjuruhan: Kini Dipecat dari PSI
Tangkap layar akun Twitter, @AremaniaCulture
Permintaan maaf Suprapti, perempuan yang mengaku sebagai 'penjual dawet' dan menyaksikan tragedi Kanjuruhan, kepada keluarga salah satu korban meninggal dunia bernama Nawi. 

TRIBUNNEWS.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyampaikan klarifikasi terkait sosok Suprapti Fauzi yang mengaku penjual dawet Kanjuruhan.

Pernyataan Suprapti Fauzi yang mengaku sebagai tukang penjual dawet di gate 3 Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, viral bersamaan dengan beredarnya rekaman audio yang disebut-sebut sebagai kesaksiannya.

Suprapti Fauzi mengatakan faktor utama Tragedi Kanjuruhan bukanlah karena gas air mata.

Namun, banyaknya korban berjatuhan lantaran Aremania berdesak-desakan dan saling injak karena panik.

Akan tetapi, kesaksian wanita itu diragukan karena penuh kejanggalan.

Pasalnya, selama ini tidak ada penjual dawat di sekitaran gate 3 Kanjuruhan.

Baca juga: Viral Video Minta Maaf Disebut Penjual Dawet yang Sempat Viral Mengaku Jadi Saksi Tragedi Kanjuruhan

Pernah jadi Pengurus PSI

Berita Rekomendasi

Suprapti Fauzi oleh sejumlah pihak disebut sebagai anggota Partai Solidaritas wilayah Malang.

Ketua DPD PSI Kabupaten Malang, Yosea Suryo Widodo, mengatakan Suprapti memang pernah menjadi anggota PSI.

Tapi, sejak 22 Juni 2020 dia tak lagi nenjadi pengurus PSI lagi.

"Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020," ujarnya.

Sejak awal, PSI mendukung pengusutan tuntas hilangnya ratusan nyawa dalam Tragedi Kanjuruhan.

Yosea mengungkapkan PSI mendorong pihak-pihak yang bertanggung jawab agar diberi sanksi.

Sudah Dipecat

Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dea Tunggaesti, menuturkan, DPP PSI langsung berkoordinasi dengan DPD PSI Malang setelah viralnya kabar tersebut.

Pihaknya merespons hal tersebut dan telah melakukan pemecatan Suprapti dari kader PSI.

"Dari kita, kita sudah melakukan pemecatan. Jadi yang bersangkutan sudah diberhentikan oleh (PSI) Kabupaten Malang. Sudah bukan anggota PSI. Bukan lagi kader," kata Dea, Kamis (13/10/2022).

Dea mengatakan, pernyataan Suprapti telah menyakiti hati banyak orang, khususnya Aremania dan PSI.

"Sangat duka yang mendalam ya buat Aremania, sehingga berita seperti itu dikeluarkan, video seperti itu menyakiti hati para Aremania dan juga menyakiti hati kami dari PSI," tandas Dea, dikutip Tribunnews.com.

Dikatakannya, Suprapti hanya kader biasa, bukan pengurus sehingga pemecatannya tidak perlu melalui sidang etik mahkamah partai.

"Kalau dia pengurus, maka kita harus menggunakan mekanisme kode etik partai. Tapi kalau dia kader, kita bisa berhentikan apabila tidak sejalan dengan DNA PSI," jelasnya.

Baca juga: SOSOK Suprapti Fauzi, Eks Kader PSI yang Ngaku Penjual Dawet, Kini Rumahnya Disebut Dijaga Polisi

Minta Maaf

Setelah dirinya disorot, Suprapti akhirnya meminta maaf kepada korban tragedi Kanjuruhan.

Video permintaan maaf Suprapti kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan ini turut diunggah oleh akun Twitter @AremaniaCulture.

Terlihat dalam video tersebut, Suprapti sampai bersimpuh dan menangis saat meminta maaf.

Suprapti sebelumnya menyebut gas air mata bukan menjadi penyebab tragedi kanjuruhan memakan banyak korban.

Tak hanya itu, Suprapti juga mengatakan lewat rekaman audio bahwa Aremania mabuk dan merusuh, bahkan memukuli polisi.

Perempuan tersebut juga mengatakan ada korban meninggal dunia yang berbau alkohol.

Rekaman itu pun menimbulkan hujatan dari Aremania karena dinilai menggiring opini bahwa tragedi Kanjuruhan bukan disebabkan karena gas air mata, tetapi saling berdesakan dan terinjak-injak sesama suporter.

Permintaan maaf Suprapti, sosok 'penjual dawet' yang bersaksi saat Tragedi Kanjuruhan, kepada salah satu keluarga korban meninggal bernama Nawi.
Permintaan maaf Suprapti, sosok 'penjual dawet' yang bersaksi saat Tragedi Kanjuruhan, kepada salah satu keluarga korban meninggal bernama Nawi. (Tangkap layar akun Twitter, @AremaniaCulture)

Beberapa hari setelah suara rekaman itu tersebar, identitas Suprapti akhirnya terkuak. 

Bahkan rumah Suprapti sempat dijaga ketat oleh kepolisian.

"Rekamannya viral mengaku penjual dawet di Gate 3 Kanjuruhan. Dalam pengakuannya menyebut bahwa Aremania mengeroyok polisi & memakai miras serta narkoba. Stlh ditelusuri penjual dawet tersebut tak pernah ada. Sampai H+9 ketahuan datanya kemudian rumahnya dijaga ketat polisi," bunyi cuitan @AremaniaCulture.

(Tribunnews.com/Tio, Reza Deni, Garudea) (SuryaMalang.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas