DAS Himbau Hindari Aksi Pemalangan Saat Agenda KMAN VI
KMAN VI pada tanggal 24-30 Oktober mendatang adalah momentum untuk mengakui dan memberi ruang pada masyarakat adat menemukan jati diri
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kongres Masyarakat Adat Nusantara KeEnam (KMAN VI) pada tanggal 24-30 Oktober mendatang bukan sekedar acara seremonial belaka, melainkan momentum dimana negara mengakui dan memberi ruang kepada masyarakat adat menemukan jati dirinya untuk menjaga identitas kebangsaan dalam bingkai NKRI. Masyarakat adat dari seluruh penjuru nusantara, mereka akan bertemu di wilayah adat Tabi, melaksanakan sejumlah rangkaian kegiatan sesuai dengan agenda setting yang sudah disepakati bersama dan diprakarsai oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara. Untuk itu, menjadi sebuah kehormatan bagi masyarakat adat Tabi sebagai tuan rumah, sehingga Dewan Adat Suku dari sembilan wilayah adat di Kabupaten Jayapura menyambut baik dan mengharapkan agar dalam moment KMAN VI yang sedianya akan dihadiri langsung oleh Presiden RI Jokowidodo tidak dinodai oleh aksi atau gerakan pemalangan sepertihalnya pada kunjungan presiden di waktu lalu.
“Kongres ini agendanya masyarakat adat, nah untuk itu kita perlu memperhatikan baik, agar pengalaman seperti pemalangan dan masyarakat menghadang bapak presiden beberapa waktu lalu itu tidak terulang lagi karena ini menyangkut jati diri kita dan kurang elok di tonton, semua hal bisa dibicarakan dan selesaikan dengan baik. Apalai pada kongres ini saudara-saudara kita masyarakat adat seluruh nusantara ada disini,” ujar Tokoh Adat Kabupaten Jayapura, Pdt. Frans Albert Yoku dalam pertemuan bersama Dewan Adat Suku dan panitia KMAN IV di Aula Lt. II Kantor Bupati Jayapura, Sabtu (15/10) kemarin.
Menurutnya masyarakat adat perlu mencermati dengan baik momentum besar yang boleh ada di wilayah adat Tabi ini, dengan menyambut dan mendukung hajatan masyarakat adat nusantara yang akan berlangsung sejak tanggal 24-30 Oktober. Karena kesempatan ini, tidak mungkin akan terulang lagi dalam waktu dekat, dimana Tanah Tabi dari ufuk Timur Indonesia memberi pada kesempatan itu akan terkenang menyuarakan kedamaian dan kebhinekaan dalam semangat persatuan bangsa.
Saran tersebut, disambut baik oleh para Dewan Adat Suku dari berbagai wilayah adat suku di Kabupaten Jayapura yang hadir pada pertemuan membahas segala hal teknis persiapan pelaksanaan KMAN VI dimaksud.
“Kami menyambut baik hal ini, sehingga pada kesempatan ini juga kami atas nama Dewan Adat Suku dari sembilan wilayah adat di Kabupaten Jayapura menghimbau agar pengalaman pada waktu lalu ketika bapak presiden datang ini tidak terulang lagi pada hajatan agenda besar Kongres masyarakat adat nusantara ke Enam ini di wilayah adat Tabi yang pusatnya di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura,”kata Daniel Toto selaku Ketua badan pengurus DAS di Kabupaten Jayapura disela pertemuan.
Ia menambahkan, dengan tema KMAN VI kali ini di wilayah adat Tabi yakni bersatu pulihkan kedaulatn masyarakat adat untuk menjaga identitas kebangsaan indonesia yang beragam dan tangguh menghadapi krisis, merupakan spirit bagi masyarakat adat Nusantara, secara khususnya masyarakat adat Tabi bahwa dari ufuk timur indonesia inilah masyarakat adat menampilkan perdamaian dan semangat kerukunan dengan slogan kitorang ada.