Eustobia Rero Renggi Calon Sekjen AMAN: Singgung Perjuangan Masyarakat Adat Nusa Bunga
Eustobia memiliki keprihatinan serius terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat adat Nusa Bunga.
Editor: Erik S
Oleh sebab itu, jika dia terpilih menjadi Sekjen AMAN selanjutnya menggantikan Rukka Solimbing, dia akan berupaya memperjuangkan pengakuan hak masyarakat adat.
Baca juga: Mengenal Tomako Batu, Maskawin Perempuan Adat Sentani Papua yang Dipamerkan Saat KMAN VI
Terlebih ratifikasi rancangan undang-undang masyarakat adat di tingkat pusat.
"Intinya adalah masyarakat adat yang berdaulat, mandiri dan berwibawa," pungkasnya.
Sebagai informasi, ada sembilan calon sekjen AMAN 2022-2027 lainnya.
Di antaranya Erasmus Cahyadi, calon Sekjen AMAN asal komunitas masyarakat adat Tere, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Lalu ada Riky Aprizal, calon Sekjen AMAN asal komunitas masyarakat adat serawi, kabupaten Seluma, Bengkulu.
Selanjutnya adalah Rukmini Toheke, calon Sekjen AMAN asal komunitas masyarakat adat Ngata Toro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Lalu ada Arifin Saleh, calon Sekjen AMAN asal komunitas masyarakat adat Rakyat Penunggu Kampung Medan Area, Kota Medan, Sumatera Timur.
Kemudian Sardi Razak, calon Sekjen AMAN asal komunitas masyarakat adat Cendreanging, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Cerita Yolanda Enok, Pelajar SMK Sentani Tak Malu Jadi Relawan Kebersihan di KMAN VI
Selanjutnya ada Rukka Sombolinggi, calon Sekjen AMAN asal Toraya, Sulawesi Selatan.
Lalu ada Mina Setra asal komunitas masyarakat adat Penyelimau Hulu, Dayak Pompakng, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Berikutnya ada Deff Tri, calon Sekjen AMAN asal komunitas masyarakat adat Serawai, Kabupaten Seluma, Bengkulu.
Selanjutnya, Abdi Akbar, calon Sekjen AMAN asal komunitas masyarakat adat Omboan, Uri', Kabupaten Luwu Utara, Sulwesi Selatan.