Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kota Lama Semarang 'Etalase Masa Lalu yang Dihuni Bangunan Kolonial Kaya Sejarah'

Menariknya, sejak dahulu, Kota Lama Semarang selalu menjadi sumber inspirasi para arsitektur.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Erik S
zoom-in Kota Lama Semarang 'Etalase Masa Lalu yang Dihuni Bangunan Kolonial Kaya Sejarah'
TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka
Gereja yang dibangun pada 1753 ini merupakan salah satu landmark di Kota Lama Semarang. Kawasan Gereja Blenduk dan taman samping gereja bila dihari libur banyak wisatawan lokal yang berdatangan disana hanya untuk sekedar jalan-jalan dan berfoto-foto. Minggu (2/6/2013) Berbeda dari bangunan lain di Kota Lama yang pada umumnya memagari jalan dan tidak menonjolkan bentuk, Gereja yang bergaya Neo-Klasik ini justru tampil kontras dan mudah dikenali dengan ciri khas warna merah. (TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kota Lama Semarang, dahulu dikenal sebagai 'Semarang Oude Stad' oleh orang-orang Belanda, salah satu pusat perdagangan paling populer di Jawa Tengah.

Karena memiliki fungsi ekonomi yang strategis inilah, maka di wilayah ini dibangun benteng yang dikenal sebagai 'Vijfhoek'.

Baca juga: 5 Hotel Dekat Kota Lama Semarang, Mulai Rp 200 Ribuan

Bagi mereka yang sangat mengenal kawasan ini, tentu menyebut Kota Lama Semarang mirip seperti etalase masa lalu yang menyuguhkan banyak bangunan masa kolonial.

Seperti De Javasche Bank yang kini menjadi Semarang Kreatuf Galeri, kemudian bangunan bekas Kantor Pengadilan Pemerintahan Belanda yang kini menjadi sebuah rumah makan, hingga Gereja Blenduk yang merupakan bangunan yang berdiri pada abad ke-18 dan masih berfungsi sebagai tempat ibadah hingga saat ini.

Tidak lupa ada pula Jembatan Berok atau Gouvernementsbrug yang dibangun pada abad 17.

Menariknya, sejak dahulu, Kota Lama Semarang selalu menjadi sumber inspirasi para arsitektur.

Berita Rekomendasi

Terutama para mahasiswa yang menempuh studi di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.

Suguhan arsitektur zaman kolonial yang masih saat ini pun menjadi memori yang tertanam dengan baik bagi para lulusan Departemen Arsitektur Fakultas Teknik (DAFT) UNDIP.

Baca juga: Sosok Kaka, Bocah 13 Tahun Viral yang Sudah 2,5 Tahun Jadi Fotografer Cilik Kota Lama Semarang

Untuk mengenang momen nostalgia itu, Keluarga Alumni Diponegoro Teknik Arsitektur UNDIP pun akan menggelar dies natalis ke-60 di Kota Lama Semarang pada 13 November mendatang.

Kegiatan yang akan dilakukan dalam momentum tersebut adalah melakukan jalan sehat yang nantinya dimulai dari Gedung Oudetrap dan akan berakhir pada titik yang sama pula.

Ketua Keluarga Alumni Diponegoro Teknik Arsitektur, Ariwibowo mengatakan bahwa tujuan digelarnya acara ini adalah agar menjadi ajang silaturahmi bagi para alumni.


"Mempererat hubungan antara alumni dengan almamaternya, sehingga tercipta sinergitas yang sehat bagi kemajuan DAFT UNDIP. Apalagi Kota Lama Semarang juga dilengkapi dengan sarana untuk kegiatan berolah raga," kata Ariwibowo, dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Baca juga: Hanung Bramantyo Terkesan Kota Lama Semarang

Nah, kegiatan jalan sehat ini rencananya akan dilepas oleh Dekan Fakultas Teknik UNDIP.

Para peserta pun akan mengambil rute di sekitaran Kota Lama, start dari Gedung Oudetrap melewatu Taman Srigunting, Pasar Johar, Museum Kota Lama, dan berakhir di Gedung Oudetrap dengan jarak total 3 kilometer.

Nah jika anda alumni DAFT UNDIP, maka dapat bergabung dalam event ini dengan menghubungi 0813 1735 6736 atau 0817 0580 594.

Selamat bernostalgia dengan kenangan di Kota Lama Semarang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas