Tumpek Landep: Upacara Umat Hindu untuk Mohon Ketajaman Berpikir kepada Hyang Widhi
Tumpek Landep, upacara umat Hindu untuk mohon ketajaman berpikir kepada Hyang Widhi. Semua benda berbahan besi diikutsertakan dalam upacara ini.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Hari raya Tumpek Landep adalah hari yang dikhususkan untuk memohon keselamatan kepada Bathara Siwa yang dalam wujudnya sebagai Dewa Senjata (Pasupati).
Tumpek Landep diperingati saat Saniscara Kliwon wuku Landep setiap 6 bulan sekali.
Pelaksanaan upacara Tumpek Landep dilaksanakan di Bali.
Kata "Landep" dalam hari Tumpek Landep memiliki arti tajam atau ketajaman, dikutip dari Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Dalam ajaran Hindu, hari Tumpek Landep merupakan wujud bhakti dan karma umat Hindu sekaligus permohonan kepada Hyang Widhi atas anugerah berupa peralatan dari besi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Baca juga: Wayan Koster Apresiasi Penetapan 9 Budaya Bali Menjadi WBTb Indonesia
Hari Tumpek Landep
Hari Tumpek Landep jatuh pada Sabtu, 5 November 2022, yang bertepatan dengan Saniscara Kliwon Landep dalam kalender Bali, dikutip dari SIPPN Kemenpan.
Makna Tumpek Landep adalah landeping idep.
Artinya, mengasah kekuatan idep (citta) dan berpuncak pada pengetahuan rohani mengenai pengendalian citta untuk mencapai jivanmukta, dikutip dari Kemenag.
Perayaan Tumpek Landep bertujuan sebagai ungkapan rasa terima kasih umat Hindu khususnya di Bali terhadap Sang Hyang Widi Wasa yang turun ke dunia dan memberikan ketajaman pemikiran kepada manusia.
Adapun ketajaman pemikiran itu layaknya senjata yang berbentuk lancip/runcing seperti keris, tombak dan pedang.
Baca juga: Jelang KTT G20 Bali, Motor Listrik dan Senjata Api Disembahyangi
Rangkaian Hari Raya Hindu
Hari raya Tumpek Landep adalah rangkaian dari hari raya yang lain.
Urutan rangkaian hari raya Hindu adalah hari raya Galungan, hari raya Kuningan, hari raya Saraswati dan hari raya Siwaratri dan hari raya Tumpek Landep itu sendiri.