Ambruknya Atap Gedung SD Muhammadiyah Bogor Gunungkidul Bikin Siswa Alami Gangguan Sulit Tidur
Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinsos-PPPA Gunungkidul, Aris Winata menyampaikan pelajar SD Muhammadiyah Bogor masih trauma
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Alexander Aprita
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Kejadian ambruknya atap gedung SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Gunungkidul pada Selasa (08/11/2022) lalu membuat trauma siswa.
Apalagi bagi belasan siswa yang berada di lokasi kejadian.
Saking traumanya sejumlah anak memilih untuk tidak masuk sekolah.
Satu di antaranya dialami B, pelajar kelas 6 SD tersebut.
Ia merupakan putra dari W.
Menurut W, saat kejadian putrinya duduk bersebelahan dengan FA.
Baca juga: Fakta Insiden Atap SD Ambruk di Gunungkidul: 11 Pelajar Jadi Korban hingga Tanggapan Bupati
FA merupakan korban luka serius yang akhirnya meninggal dunia.
"Saat itu anak saya berada di pinggir ruangan, baru selesai mengikuti kegiatan pengajian di gedung itu," jelas W pada wartawan, Rabu (09/11/2022).
B saat itu sedang memanggil FA untuk segera keluar ruangan karena akan mengikuti pelajaran olahraga.
Sejenak kemudian, atap ruangan ambruk mengenai para pelajar.
B sendiri mengalami luka ringan akibat kejadian ini.
Meski demikian, W menyebut peristiwa kemarin begitu membekas pada putranya, sehingga ia tak ingin lagi kembali ke sekolah.
"Takut katanya, bahkan minta pindah sekolah lain saja," tuturnya.