Update Insiden Runtuhnya Atap SD yang Memakan Korban Jiwa, 2 Pemborong Jadi Tersangka
Polisi telah menetapkan dua tersangka dalam insiden atap SD di Gunungkidul yang memakan korban jiwa. Dua tersangka merupakan pihak pemborong.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Disdik mengimbau pihak sekolah untuk memantau kondisi bangunan secara berkala.
Baca juga: Kemensos Berikan Santunan untuk Korban Runtuhnya Atap SD Muhammadiyah di Gunungkidul
Hal ini dikatakan oleh Kepala Disdik Gunungkidul, Nunuk Setyowati.
"Jadi setelah ada kasus itu (Atap SD Muhammadiyah Bogor ambruk), siangnya saya langsung membuat imbauan kepada seluruh kepala sekolah agar memantau dan memperhatikan fasilitas mengajar," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.
Nunuk Setyowati ingin agar para orang tua siswa tidak khawatir saat menyekolahkan anaknya.
Menurutnya pemantauan kondisi bangunan perlu dilakukan oleh tim pengawas dan pihak sekolah.
"Kami ingin anak-anak itu belajar dengan tenang, jangan sampai orang tuanya was-was ketika menitipkan putra putrinya di sekolah," tambahnya.
Kini Disdik Gunungkidul bekerjasama dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Gunungkidul berusaha menghilangkan trauma yang dialami para siswa SD Muhammadiyah Bogor.
Trauma healing ini dilakukan agar para siswa tidak takut lagi pergi ke sekolah setelah insiden atap rubuh yang mereka alami.
"Jika ada anak yang sudah siap untuk kembali belajar, maka bisa diberikan layanan. Tapi yang utama trauma healing dulu," ujarnya.
Baca juga: Insiden Atap SD Runtuh Memakan Korban Jiwa, Ini Kata Sri Sultan HB X dan Disdik Gunungkidul
(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Markus Yuwono)