Polisi Amankan Terduga Pelaku Penipuan Berkedok Pinjaman Online di Bogor
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan terduga pelaku penipuan berkedok pinjaman online di Bogor telah ditangkap
Editor: Erik S
Di gang sempit diantara rumah warga, SAN pernah mengontrak di wilayah itu.
Namun, saat ini SAN sudah tidak mengontrak dan memilih pindah ke wilayah Ciomas Bogor.
Ketua RT setempat, Kamaludin menceritakan, bahwa dirinya mengenal SAN sebagai sosok seseorang yang sopan.
"Dia orangnya sopan. Ga pernah macam-macam. Sama tetangga juga sopan menghargain lah istilahnya. Nah, terakhir dia mengontrak di kontrakan depan rumah saya ini, yang sekarang warung. Ngontrak disini sudah lama sejak dia masih SD, saya juga belum jadi RT. Dia anak yatim, dia tinggal 4 anggota keluarga, ibunya, kakaknya sama adiknya. Tahun nya saya lupa tahun berapa, dia masih SD atau SMP. Pokonya dia ngga lahir disini," kata RT Kamal saat disambangi di kediamannya, Rabu (16/11/2022) malam.
Baca juga: Tanggapan OJK soal Kasus Ratusan Mahasiswa IPB yang Terjerat Pinjol
Kamal melanjutkan, kehidupan dari SAN ini normal-normal saja.
Namun, diakui olehnya, semenjak bekerja, SAN kerap dirundung masalah bahkan sering terlihat ribut dengan keluarganya.
"Dulu masih sekolah, normal kehidupannya ngga neko-neko. Tapi akhir-akhir ini setelah dia kerja banyak masalah. Dia sering berantem sama ibunya sendiri, sama kakaknya juga, jadi memang meresahkan kalau mau disebut begitu, itu karena berisiknya itu," ungkapnya.
"Kalau lagi ribut sama ibu atau kakaknya memang sering teriak teriak kaya kesurupan. Memang karakternya begitu. Saya juga kadang kesitu nyamperin, terus adem lagi, besoknya baikan lagi mereka, sudah boncengan lagi, aneh saya juga makanya," tambahnya.
Kamal memastikan, bahwa memang sejauh ini, masalah dari SAN hanya sebatas itu.
"Sejauh ini masalah dia cuma begitu gitu aja. Kalau sampe punya masalah sama tetangga atau warga lain disini mah ngga pernah," tambahnya.
Namun, dibalik itu semua, kasus-kasus hampir serupa seperti saat ini mulai berdatangan.
SAN yang dikenal sebagai sosok seorang yang sopan, pernah didatangi oleh pihak perusahaan yang dimana dia tempat bekerja.
Baca juga: Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol, Kemendikbudristek Minta Kampus Beri Literasi Finansial
Kejadian itu, diingat oleh Kamal, terjadi periode tahun 2018 lalu.
"Dia kerja di marketing, ngga tau gimana ceritanya dia bilang di celuler gitu. Jualin kartu perdana gitu. Di daerah Bekasi. Nah itu kasus tuh, dia dilaporin sama tempat kerjanya. Orang perusahan sempat datang ke saya, tanya tanya soal dia. Orang itu bilang dia menggelapkan uang. Dia bawa surat panggilan polisi. Kalau ga salah dari Polres Bekasi itu pemanggilan. Itu 2018an, sudah lama juga itu. Nilainya 45 juta lah. Itu penjualan kartu perdana," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.