Cerita Korban Penipuan di Bogor, Sempat Mengira Strategi Marketing
Pelaku merupakan orang yang mengiming-imingi para korbannya berinvestasi dengan keuntungan 10 persen. Berikut cerita seorang korbannya.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
Ia juga awalnya sempat curiga, bahkan pernah mengira hal ini merupakan strategi marketingnya.
"Saya sempet curiga juga. Tapi, saya pikir mungkin ini strategi digital marketingnya dia. Karena kan dia bilangnya freelancer ATM. Mungkin buat buka rekening baru nawarinnya gitu. Tapi, ko ini malah nawarin online shop," tambahnya.
Baca juga: Sebelum Tipu Mahasiswa IPB, SAN Pernah Palsukan Surat Rumah Kontrakan Orang untuk Beli Mobil
SWI OJK: Ini Penipuan
Satgas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan keterangan soal mahasiswa di Bogor terkain kasus ini.
Mengutip Kompas, Tongam L. Tobing, Ketua SWI OJK mengungkapkan, pelaku memberikan penawaran kerja sama dengan keuntungan sepuluh persen.
"Pelaku meminta mahasiswa membeli barang di toko online pelaku. Apabila mahasiswa tidak punya uang, maka pelaku meminta mahasiswa meminjam secara online," ungkap Tongam.
Tapi barang yang sudah dibeli tidak diserahkan ke korban, jadi bisa dianggap pembelian fiktif dari toko online penipu.
Tongam menambahkan, pelaku berjanji akan membayar cicilan utang dari pemberi pinjaman tersebut.
Ternyata pelaku tak memenuhi janjinya.
(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Agustinus Rangga Respati)(TribunnewsBogor, Rahmat Hidaya)