Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peneliti ITB Nilai Gempa Bumi di Cianjur Seharusnya Tidak Berdampak Parah, Begini Penjelasannnya

Sebuah gempa di daratan bisa dikatakan besar jika terjadi di atas 6,5 magnitude dan gempa itu biasanya akan menghasilkan kerusakan serius 

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Peneliti ITB Nilai Gempa Bumi di Cianjur Seharusnya Tidak Berdampak Parah, Begini Penjelasannnya
Tribun Medan/Maurits Pardosi
Rumah ambruk di Desa Hutauruk Parjulu, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, akibat gempa bumi 6,0 SR, Sabtu (1/10/2022) dini hari. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Nazmi Abdurrahman

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gempa magnitude 5,6 yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tergolong kecil dan seharusnya tidak berdampak parah.

"Sebetulnya salah satu konsen dari kami para peneliti itu, gempa magnitude 5,6 itu bukan gempa yang besar, itupun terlihat dari intensitas gempa ya tidak terlalu besar," ujar Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irfan Meilano saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (21/11/2022). 

Tapi, kata Irfan Meilano, seringkali gempa yang terjadi kecil menghasilkan kerusakan yang parah.

Kondisi itu tentu harus menjadi perhatian bersama.

Baca juga: 56 Orang Meninggal Dunia, 700 Terluka, Ambulans Hilir Mudik Bantu Korban Musibah Gempa Bumi Cianjur

"Sering kali setiap terjadi gempa walaupun kecil, tapi menghasilkan kerusakan yang signifikan, menurut saya itu pesan penting dari kejadian gempa tadi siang," katanya.

Menurutnya, poin yang harus jadi perhatian serius adalah, bagaimana agar gempa yang tidak terlalu besar, tidak berdampak parah atau sangat merusak. 

Berita Rekomendasi

"Berarti ini jadi catatan penting mengenai kualitas bangunan kita, itu poin yang perlu jadi catatan bersama," ucapnya. 

Sebuah gempa di daratan, kata Irfan Meilano, bisa dikatakan besar jika terjadi di atas 6,5 magnitude dan gempa itu biasanya akan menghasilkan kerusakan serius. 

"Kita berharap punya bangunan yang lebih baik yang bisa bertahan dengan gempa 5,6 karena gempa 5,6 itu, bakal sering terjadi di wilayah yang rentan terhadap terjadinya gempa," katanya. 

Pemerintah, kata dia, seharusnya mulai serius dalam merencanakan suatu wilayah agar dapat membangun bangunan dengan kekuatan tertentu  dan menginformasikan kepada masyarakat bahwa wilayahnya berpotensi gempa sehingga masyarakat dapat mengantisipasi.

"Ini karena masyarakat tidak mengetahui kekuatan gempa, jadi ketika membangun mereka tidak tahu apakah bangunannya bisa bertahan atau tidak saat ada gempa," ucapnya. 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Sebut Gempa Cianjur Harusnya Berdampak Ringan

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas