Puluhan Dokter Ortopedi Diberangkatkan ke Lokasi Gempa di Cianjur
Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) membantu penanganan awal para korban gempa di Kabupaten Cianjur.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Wahyu Aji
Data ini merupakan data terakhir hingga Selasa, 22 November 2022 sekitar pukul 10.00 WIB.
Hal ini adalah laporan dari korban bencana gempa bumi di Cipanas-Cianjur.
"Jumlah total terdata luka berat 34 orang, luka ringan 336 orang dan meninggal dunia 117 orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Selasa (22/11/2022).
Dalam data yang diterima Tribunnews, ada tiga RS yang menjadi rujukan korban bencana gempa bumi di Cipanas-Cianjur. Ketiga RS itu adalah RS Bhayangkara, RSUD Sayang dan RSUD Cimacan.
Baca juga: Mayoritas Korban Gempa Cianjur Alami Patah Tulang, PB IDI Siapkan Dokter Spesialis Orthopedi
Rinciannya, RS Bhayangkara Cianjur yaitu korban dengan luka berat 8 orang, luka ringan 66 orang meninggal dunia. Lalu, RSUD Sayang Cianjur yaitu korban luka berat 6 orang, luka ringan 53 orang dan meninggal dunia 106 orang.
Selanjutnya, korban bencana yang berada di RSUD Cimacan yaitu luka berat 20 orang, luka ringan 217 orang dan meninggal dunia 11 orang. Menurut Dedi, mayoritas korban telah teridentifikasi oleh tim dokter gabungan.
"113 teridentifikasi, 4 dalam proses identifikasi, 1 belum teridentifikasi," pungkasnya.
Diketahui, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 21 November 2022, pukul 13.21 WIB.
Menurut BMKG, pusat gempa bumi itu berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km.
Gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor dan wilayah di Jawa Barat lainnya itu menurut BMKG tidak berpotensi menimbulkan tsunami.