Takut Gempa Susulan, Warga Margaluyu Tidur di Pinggir Rel Kereta, Akui Butuh Bantuan Bahan Pokok
Ratusan warga Kampung Margaluyu RW 19, Kelurahan Sayang, terpaksa memilih untuk tidur di pinggir rel kereta api karena takut adanya gempa susulan.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Gempa dengan magnitudo 5,6 yang melanda Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022), hingga kini masih menyisakan trauma bagi warga.
Ratusan warga Kampung Margaluyu RW 19, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur terpaksa memilih untuk tidur di pinggir rel kereta api karena takut adanya gempa susulan.
Mereka pun harus tidur di pingir rel kereta api dengan kondisi tenda seadanya yang dibuat oleh warga.
Menurut salah seorang warga Kampung Margaluyu, Hendi Supyandi mengatakan, ada puluhan KK yang ikut tidur di pinggi rel kereta api sejak terjadinya gempa pada Senin (21/11/2022) kemarin.
"Warga gotong royong mendirikan tenda dari terpal seadanya, yang diikat pakai tali plastik ke tiang di pinggir rel kerata," kata Hendi dilansir Tribun Jabar, Rabu (23/11/2022).
Meskipun sebelumnya warga Kampung Margaluyu telah mendapatkan bantuan berupa roti dan air mineral, tapi kini stoknya sudah mulai menipis.
Baca juga: 151 Orang Dilaporkan Hilang Pasca Gempa Cianjur, Tim SAR Gabungan Fokus Lakukan Pencarian
Hendi menyebut warga Kampung Margaluyu saat ini masih membutuhkan bantuan bahan pokok.
"Baru tadi pagi sama magrib dari warga sekitar, dan PMI juga relawan, tetapi kini stoknya sudah mulai menipis jadi kita masih membutuhkan bantuan bahan pokok," ucap Hendi.
Tak hanya itu, Hendi menyebut warga juga membutuhkan bantuan tenda darurat.
Pasalnya tenda yang dibuat dari terpal seadanya oleh warga masih belum layak, ditambah lagi adanya angin yang berembus kencang.
Baca juga: Jokowi Ditelepon Presiden Uni Emirat Arab: Siap Bantu Penanganan Korban Gempa Cianjur
Sedangkan di antara warga Kampung Margaluyu yang mengungsi terdapat banyak bayi dan anak-anak.
"Inikan posisinya cuman atasnya saja yang ditutupi terpal, ditambah kondisi sekarang anginnya cukup kencang, banyak juga bayi dan anak di sini," terangnya.
Hendi mengaku, hingga saat ini masih belum ada petugas atau relawan yang mengarahkan warga Kampung Margaluyu untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Baca juga: Korban Gempa Cianjur Terus Bertambah hingga 268 Jiwa, 2 Rumah Sakit Ini Sudah Beroperasi Kembali
Nasib Dua Ibu Hamil yang Tertimpa Bangunan Roboh Akibat Gempa Cianjur
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan M 5,6 yang melanda Cianjur dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022) mengakibatkan ratusan korban jiwa.
Ribuan warga mengungsi dan masih banyak warga yang dinyatakan hilang.
Gempa juga mengakibatkan ribuan rumah warga ambruk.
Tak terkecuali dialami ibu hamil di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini.
Ibu hamil yang bernama Indri tersebut tertimpa reruntuhan bangunan pada saat terjadinya gempa bumi.
Baca juga: Banyak Korban Gempa Cianjur Patah Tulang, Menko PMK Minta Menkes Siapkan Dokter Ortopedi
Indri yang merupakan warga Kampung Seulaeurih, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sedang mengandung anak keduanya.
Usia kandungannya yang masih empat bulan itu tertimbun reruntuhan bangunan bersama Indri.
Seperti yang diceritakan oleh pamannya, Didin.
Indri saat itu hendak keluar dari sebuah bangunan dari dalam gang hingga bencana gempa bumi itu terjadi.
"Belum tahu pasti dia dimana, entah di sini, entah di samping masjid, karena gang ini tembusan," terangnya.
Baca juga: Trauma Masih Menyelimuti Petugas Medis RSUD Sayang Cianjur
Indri juga sempat mengobrol dengannya untuk mencari makanan ringan di sekitar rumahnya sebelum gempa datang melanda.
Indri pun pergi ke warung untuk mencari makanan ringan tersebut.
Pulang dari warung, Indri sempat mampir ke rumah pamannya bahwa makanan ringan yang dicarinya tidak ketemu.
"Terus mampir kerumah saya ngobrol-ngobrol, saya kan lagi ngasih makan burung, engga lama belum disangkutin burungnya dia pergi, itungan detik engga lama gempa," ujarnya, Selasa (22/11/2022).
Menurutnya, makanan ringan yang dicari Indri saat itu adalah kuaci, yang hal tersebut merupakan bawaan dari kandungannya.
Baca juga: Pantau Lokasi Gempa Cianjur, Jokowi Minta Percepat Perbaikan Infrastruktur dan Evakuasi Korban
"Dia bilang di warung sini katanya engga ada, katanya mau beli kuaci, mungkin bawaan hamil empat bulan," katanya.
Namun karena bencana datang tiba-tiba, tak sempat keponakannya tersebut keluar dari gang, bangunan yang ada di sekitarnya ambruk.
Diduga, Saat ini Indri masih terjebak di gang tersebut dan tertimpa rumah yang roboh.
Tetapi bencana tersebut datang secara tiba-tiba, hingga akhirnya Indri terjebak di dalam gang saat berusaha melarikan diri dari reruntuhan bangunan saat gempa bumi terjadi.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hasanudin Aco)(Tribun Jabar/Fauzi Noviandi)