Polisi Tetapkan 2 Tersangka dalam Kasus Penganiayaan Nenek di Tapsel, Pihak Korban Menolak Berdamai
Polisi menetapkan dua tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap seorang nenek di Tapsel. Mereka adalah pelajar yang terbukti menendang nenek.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
![Polisi Tetapkan 2 Tersangka dalam Kasus Penganiayaan Nenek di Tapsel, Pihak Korban Menolak Berdamai](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/siswa-smk-aniaya-nenek-211122.jpg)
Mereka sangat menyesali perbuatan yang sudah dilakukan oleh anak-anaknya.
Para orang tua pelajar tidak membenarkan perbuatan penganiayaan dan meminta maaf ke masyarakat atas kesalahan yang dilakukan.
Video permintaan maaf ini diunggah di akun Instagram official.polrestapsel pada Senin (21/11/2022).
"Kami orang tua dari anak-anak kami, yang telah menyalahi, ataupun membuat resah, kami sangat menyesal atas perbuatan anak kami. Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak yang dirugikan ataupun masyarakat umum," ungkap orang tua pelajar dalam video.
Pada video tersebut orang tua pelajar berdiri berdampingan dengan para pelajar yang melakukan penganiayaan.
Wajah para pelajar diblur karena masih di bawah umur.
Motif penganiayaan
![Nenek ODGJ Tapanuli Selatan bersama Kapolres Tapanuli Selatan Imam Zamroni, saat akan diserahkan ke Dinsos setempat](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/nenek-odgj-tapanuli-selatan.jpg)
Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni mengatakan para pelaku sudah sering melakukan penganiayaan kepada nenek yang mengalami gangguan jiwa tersebut.
Pada September 2022, para pelajar ini juga melakukan penganiayaan ke korban.
"Jadi sebelumnya bulan September, ada video yang sempat viral juga, tapi viralnya bersamaan kemarin," katanya dikutip dari TribunMedan.com.
Baca juga: Kata Pengamat soal Remaja Tapanuli Selatan Tendang Nenek, Singgung soal Sistem Pendidikan Nasional
Para pelaku sebelumnya memukul korban menggunakan sebatang kayu.
"Mereka memukul ibu itu dengan sebatang kayu. Pelakunya sama dan korbannya juga sama," jelasnya.
Kepada polisi, para pelaku mengaku iseng saat menganiaya korban.
Aksi penganiayaan itu dilakukan mereka saat tengah bolos sekolah.
"Dari hasil pemeriksaan sementara iseng. Sambil bolos sekolah di hari Sabtu itu, mereka iseng berhentilah mau beri rokok sama korban."
"Lalu satu orang pelaku terlalu over sehingga menendang korban," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Alfiansyah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.