Bangunan Masih Utuh saat Tebing Setinggi 30 Meter Longsor, Kisah Misterius hingga Sosok Pemiliknya
Bangunan berwarna krem ini diketahui masih utuh, tidak ikut tergerus saat tebingan setinggi 30 meter melahap korban jiwa.
Editor: Dewi Agustina
Namun, GS yang juga sebagai juragan keramik saat itu, membeli lahan yang luasnya sekitar 3 haktare.
"Lahan kosong terus dibeli sama GS. Baru dibangun dan dikelola beberapa bangunan," ungkapnya.
Namun, GS yang terkenal sebagai juragan keramik, tidak bertempat tinggal di lahan yang ia beli sebelumnya.
GS memilih singgah di lahan itu terhitung sekitar satu minggu sekali.
"Ga tau udah berapa lama beli itu. Dulu, kudanya juga banyak. Dulu ada kuda ketika sering kesini. Ada seminggu sekali ya kalau kesini," tambahnya.
Namun, kejadian misterius membuat GS tidak kembali mengunjungi bangunannya itu.
GS memilih penjaga yang merupakan warga Cibereum untuk mengelola lahan miliknya itu.
"Kalau cerita mah banyak. Katanya ada tiga kali orang yang ngalungin golok ke GS. Mungkin itu yang buat GS ga sering kesini lagi," kata Ahman yang juga pemilik warung yang tergerus tanah longsor.
Namun, alih-alih dipercaya untuk menjaga bangunannya, GS justru dikhianati dengan penjaga yang menjual beberapa pohon di areal tersebut.
"Dulu banyak banget pohon duriannya. Tapi, ya itu sisa satu terus lama-lama habis. Itu sih dijualin rame ceritanya. Ga tau kenapa," tambahnya.
Seiring berjalannya waktu GS kini memilih menetap bersama keluarganya di Kota Bandung.
Saat ini, diakui Ahman, rumah singgah ini hanya dikunjungi oleh ahli waris dari GS.
"Mungkin sudah usia juga ya. Jadi GS milih diam di Kota Bandung sama anaknya. Kalau sekarang ahli warisnya atau siapanya memang sering kesini," tandasnya.
Baca juga: KISAH Pilu Korban Gempa Cianjur, Yuyun Tersiram Minyak Panas dan Tertimpa Reruntuhan Plafon Rumah
Penjaga Bangunan Selamat