Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bangunan Masih Utuh saat Tebing Setinggi 30 Meter Longsor, Kisah Misterius hingga Sosok Pemiliknya

Bangunan berwarna krem ini diketahui masih utuh, tidak ikut tergerus saat tebingan setinggi 30 meter melahap korban jiwa.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bangunan Masih Utuh saat Tebing Setinggi 30 Meter Longsor, Kisah Misterius hingga Sosok Pemiliknya
TribunnewsBogor.com/ Rahmat Hidayat
Bangunan yang berada di atas tanah longsor Jalan Raya Cipanas-Puncak, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Ternyata milik juragan keramik. 

"Sebanyak 11.836 rumah rusak sedang dan 22.208 rumah rusak ringan," lanjut Suharyanto.

Baca juga: Tingkah Laku Tak Biasa Istri dan Putri Ahman Sebelum Hilang Diduga Tertimbun Longsor

Bangunan Masih Utuh di Lokasi Longsor Jalan Raya Cipanas-Puncak

Dari sekian banyak bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa Cianjur, ternyata ada satu bangunan yang tersisa tepatnya di lokasi longsor Jalan Raya Cipanas-Puncak, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang.

Bangunan berwarna krem dengan genting material seng itu dilengkapi bangunan mirip kolam renang di sampingnya.

Bangunan ini diketahui masih utuh, tidak ikut tergerus saat tebingan setinggi 30 meter melahap korban jiwa.

Keberadaan bangunan ini tampak mencolok lantaran posisinya yang berada di atas perbukitan.

Warga menyebut bangunan yang tersisa sebagai rumah singgah GS.

BERITA TERKAIT

Rumah singgah GS ini diambil dari nama pemiliknya yakni Ganda Sugita, seorang warga yang berasal dari Cianjur.

"Bangunan itu itu milik GS. Sering dijadikan rumah singgah dari dulu. GS itu nama pemiliknya," kata Yanto (62) warga Jalan Nagrak, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur dijumpai di lokasi longsor, Kamis (24/11/2022).

Yanto yang juga sebagai pemilik warung yang tergerus tanah longsor bercerita, bahwa rumah singgah ini sudah lama tidak ditempati.

"Ya ada mungkin dari tahun 80-an atau sekitar 90 an lah ga ditempatin. Sekarang-sekarang saya jarang melihatnya lagi," ungkapnya.

Kisah misterius

Yanto mengungkapkan, bangunan yang berada di atas bebukitan ini awalnya merupakan lahan kosong.

Lahan kosong itu memang merupakan daerah resapan air di kawasan ini yang juga banyak ditumbuhi oleh pepohonan rindang.

Baca juga: Cugenang Wilayah Terdampak Parah Gempa Cianjur Masih Terisolir, Bantuan Minim

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas