Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu di Surabaya Aniaya Anaknya hingga Tewas, Tersangka Mengaku Kesal Perintahnya Sering Ditolak

Seorang ibu di Surabaya menganiaya anaknya sendiri hingga tewas. Ia mengaku kesal dengan anaknya karena sering menolak perintah.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Daryono
zoom-in Ibu di Surabaya Aniaya Anaknya hingga Tewas, Tersangka Mengaku Kesal Perintahnya Sering Ditolak
SCIENCE PHOTO LIBRARY
Ilustrasi penganiayaan. Ibu di Surabaya tega menganiaya anaknya sendiri hingga tewas. Kini pelaku telah ditangkap oleh Polisi. 

Dokter yang memeriksa jenazah AP merasa curiga dengan pernyataan U karena menemukan banyak luka di tubuh AP.

Pihak rumah sakit langsung menghubungi kepolisian dan melakukan autopsi.

Kasus penganiayaan ini terungkap setelah polisi melakukan autopsi terhadap jenazah korban.

Setelah hasil autopsi keluar, U langsung diamankan karena ditemukan bukti penganiayaan.

Motif penganiayaan

Kedua tersangka dihadirkan dalam press release di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Tersangka Penganiayaan Menggunakan Tongkat Baseball di Surabaya Mengaku Siap Menjalani Proses Hukum

Tersangka U mengaku sudah melakukan penganiayaan terhadap anak perempuannya sejak korban berusia 4 tahun.

Berita Rekomendasi

Ia merasa kesal terhadap anaknya karena sering menolak perintah padahal korban ia besarkan sendiri karena suami sirinya sudah meninggal dunia.

"Sering memukul karena saat diperintah untuk membeli sesuatu, tidak sesuai yang diperintahkan. Ketika diperintah untuk mengambilkan suatu barang, sering nangis dan sangat lambat," katanya dikutip dari Surya.co.id.com.

Korban dianiaya dengan cara dipukul menggunakan potongan kayu.

"Saya pukul di bagian belakang lengan. Ada potongan kayu saya pakai buat mukul. Saya penuh emosi waktu itu. Sehari-harinya, bekerja sebagai pengamen sama anak saya di Mangga Dua," terangnya.

Sedangkan tersangka LB yang merupakan teman U juga merasa kesal kepada korban karena sering mengucapkan kata kotor kepadanya.

Hal inilah yang membuat tersangka LB emosi dan membantu U melakukan penganiayaan hingga korban tewas.

"Korban mengucapkan kata-kata kotor di depan saya. Saya ikut memukul pakai ukulele satu kali di bagian kepala. Saya sehari-hari tinggal satu kamar kos sama U dan AP. U adalah teman dekat saya," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (Surya.co.id/Febriyanto Ramadani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas