Kematian Prada Indra Dianggap Janggal, Ahli Psikologi Forensik Minta Panglima TNI Turun Tangan
Ahli Psikologi Forensik menemukan kejanggalan dalam kasus kematian Prada Indra. Ia menganggap kasus ini mirip dengan kasus pembunuhan Brigadir J.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
Kakak Prada Indra, Rika Wijaya, menceritakan awal mula kecurigaan keluarga terkait penyebab kematian Prada Indra.
Hal itu bermula ketika keluarga menerima peti jenazah Prada Indra dalam kondisi digembok.
Ketika keluarga ingin membuka gembok tersebut, petugas TNI AU yang mengantar mengatakan tidak diberi kuncinya.
"Kejanggalannya adalah ketika kami membuka peti jenazah, pihak keluarga bertanya kunci gembok peti jenazah di mana. Beliau (perwakilan TNI AU) menjawab bahwa tidak diberikan kunci dari dari sananya, dari Biak sendiri enggak dikasih kunci," ungkapnya pada Rabu (23/11/2022), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Aniaya Prada Indra hingga Tewas, 4 Prajurit TNI AU Jadi Tersangka, Terancam 15 Tahun Penjara
Keluarga pun berinisiatif membuka paksa gembok menggunakan palu.
Ketika peti berhasil dibuka, keluarga kaget karena saat membuka kain kafan di bagian kepala keluar darah.
"Kami buka kain kafannya mulai dari bagian kepala. Nah mulai dari bagian kepala yang kami lihat adalah darah," tambahnya.
Dari kejanggalan awal ini, keluarga meminta untuk membuka seluruh kain kafan jenazah dan memastikan kondisinya secara keseluruhan.
"Akhirnya kita minta untuk dibuka seluruh bagiannya kemudian dibuka lagi bagian kain kafannya hingga seluruh badan," terangnya.
Dari situ, diketahui ada luka lebam dan diduga sayatan di bagian dada hingga perut.
(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Ellyvon Pranita)