Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Gempa Cianjur harus Lakukan Ini untuk Mendapatkan Cemilan di Warung Miliknya yang Hancur

Para pengungsi hanya bisa menunggu suply makanan dari bantuan logistik yang datang atau menunggu dapur umum

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Korban Gempa Cianjur harus Lakukan Ini untuk Mendapatkan Cemilan di Warung Miliknya yang Hancur
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah warga dibantu relawan mendirikan tenda tambahan di salah posko pengungsi di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Desa Gasol menjadi salah satu lokasi terdampak paling parah diguncang gempa bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Senin lalu. Lebih dari 60 orang meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan, ratusan orang terluka, ratusan rumah rusak berat dan ringan, ratusan orang harus mengungsi di tenda-tenda terpal. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Warga Kampung Salaeuri, Desa Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat harus berdiam di tenda pengungsian.

Ini membuat roda perekonomian di wilayah tersebut pun menjadi lumpuh, mulai dari pertanian, perdagangan dan lainnya.

Apalagi seluruh bangunan yang berada di wilayah tersebut mengalami kerusakan.

Pemilik usaha warung, Dedeh (40) mengungkapkan, bangunan warungnya hancur akibat bumi yang berguncang.

Dedeh bersama suami dan dua anaknya harus mengungsi di tenda pengungsian bersama ratusan korban lainnya.

Bahkan, disaat anaknya yang masih berusia tiga tahun ingin cemilan, ia bingung harus berbuat apa.

Baca juga: BNPB: Tak Ada Tambahan Korban Akibat Gempa Susulan di Cianjur

Berita Rekomendasi

Di satu sisi warungnya hancur, di sisi lain tak ada harta yang terselamatkan saat gempa terjadi.

Ia harus mengorek-ngorek puing reruntuhan, tak ada yang bisa diberikan olehnya karena warungnya sudah hancur.

"Semuanya warung juga ancur, sekarang kalau pengen ngambilin makanan sampe harus dikerukin dulu, sampe tangan sakit," katanya.

Warung-warung hancur akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Jumat (25/11/2022).
Warung-warung hancur akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Selain itu, di wilayah tersebut sangat sulit mencari rumah makan.

Para pengungsi hanya bisa menunggu suply makanan dari bantuan logistik yang datang atau menunggu dapur umum selesai menyiapkan makanan.

Jika ingin membeli makanan atau mencari kebutuhan di warung, maka warga harus menempuh perjalanan kurang lebih 8 kilometer.

Namun, jika kondisi normal 8 kilometer itu maka akan terasa dekat, akan tetapi, di tengah kondisi darurat saat ini, untuk menempuh jarak tersebut bisa membutuhkan waktu hingga satu jam perjalanan.

Hal tersebut disebabkan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang di jalur yang hanya cukup untuk satu kendaraan roda empat.

Sedangkan saat ini, kendaraan roda empat ataupun roda dua begitu membludak melintasi jalur tersebut, dikarenakan dalam kondisi seperti ini banyak kendaraan yang membawa bantuan logistik dan juga kendaraan untuk keperluan evakuasi.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Tak Ada Warung, Seorang Ibu di Cianjur Mengorek-ngorek Puing Reruntuhan untuk Mencari Makanan Ringan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas