Pesan Mulia Sopir Ambulans di Gempa Bumi Cianjur: Anggap Korban yang Ditangani adalah Keluarga
Tak hanya menolong korban terdampak, Asep yang merupakan sopir ambulans dari Rumah Zakat Action Kota Bandung dengan rela mengantar jasad-jasad korban
Editor: Muhammad Zulfikar
Dirinya yang tidak tertidur hampir dua hari ini merasa bahwa dirinya membayangkan bahwa yang diangkut menggunakan mobil ambulans miliknya itu adalah keluarganya.
"Suatu saat saya membayangkan ada di posisi mereka. Entah itu korban atau menjadi jenazah. Saya nangis juga bahwa saya merasa mereka adalah keluarga saya," katanya.
Dirinya pun merasa apa yang dilakukannya ini belum seberapa dibandingkan derita yang harus dialamu ratusan keluarga.
Dirinya merasa, misi kemanusiaannya kali ini adalah misi kemanusiaan yang paling berat karena ratusan orang harus rela direbut kenikmatannya oleh keadaan.
"Namanya bencana memang itu adalah jalannya Allah sudah seperti itu. Tapi, misi kemanusiaan yang saya jalani ini bukan soal mencari nafkah tapi ini murni dari hati," ungkapnya.
Baca juga: Soal Rekonstruksi Rumah Warga Cianjur yang Rusak, Mayoritas akan Menggunakan Dana APBN
Asep pun mengingatkan kepada para relawan lain agar selalu melakukan para korban gempa bumi sebagai anggota keluarganya sendiri.
"Pesan saya kepada para relawan, agar selalu menganggap korban yang ditangani adalah keluarga. Misi kemanusiaan ini harus dijunjung tinggi," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cerita Sopir Ambulans di Gempa Bumi Cianjur, Nangis Lihat Banyak Jenazah di Desa