Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengungsi di Desa Cibulakan Terisolir, Sempat Tinggal Setenda dengan Jenazah, Anak-anak Trauma

Karena anak-anak trauma, warga memutuskan menguburkan jenazah. Mereka memandikan jenazah dengan air parit yang biasa digunakan mengairi sawah.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Pengungsi di Desa Cibulakan Terisolir, Sempat Tinggal Setenda dengan Jenazah, Anak-anak Trauma
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat mulai mengalami keluhan penyakit (23/11/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Pengungsi di Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur  sempat berada satu tenda dengan belasan jenazah korban gempa.

Sebab, warga kebingungan menempatkan jenazah yang baru saja dievakuasi dari reruntuhan.

Kala itu desa mereka terisolir karena akses jalan yang tertutup longsoran akibat gempa.

Mobil ambulans tak bisa masuk ke desa untuk membawa jenazah korban ke rumah sakit.

Hal itu diketaui dari cerita Hajah Rosidah, seorang pengungsi di Desa Cibulakan.

Jenazah akhirnya ditaruh di belakang tenda karena anak-anak ketakutan.

Kisah Korban Gempa Cianjur Tidur Bareng 11 Mayat di Tenda Pengungsian, Terpal Bekas Jadi Pelindung.

BERITA TERKAIT

"Karena anak-anak trauma, akhirnya kami pisah jenazah ditaruh di ujung belakang sana, sementara warga di depan sini," ucap Rosidah dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Depok.

Karena ambulans tak bisa masuk desa, kemudian pada Selasa (22/11/2022) pagi, warga memutuskan untuk menguburkan belasan jenazah.

Mereka memandikan jenazah seadanya lantaran air PAM dan listrik mati.

Baca juga: BNPB Ungkap Kemungkinan Adanya Korban Hilang Gempa Cianjur yang Belum Terlapor

Warga bahu-membahu mengurus jenazah dengan memandikannya di sebuah parit yang terletak persis di belakang posko pengungsian.

Kata Rosidah, kondisi air parit tersebut bersih namun berwarna keruh.

Parit tersebut biasa digunakan warga untuk mengairi sawah sekitar.

"Karena kalau tidak dikubur bagaimana, kasihan anak-anak trauma melihatnya. Menunggu bantuan tidak tahu kapan tiba," ucapnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas