Kedinginan Karena Mengungsi di Tenda di Atas Sawah, Nenek Iis Akhirnya Meninggal Dunia
Adik almarhumah, Ika Sartika (38) mengatakan, Iis syok berat saat rumahnya ambruk akibat gempa bermagnitudo 5,6 tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
"Oleh karenanya, kami mengirimkan bantuan susu bayi, MP ASI, popok bayi, selimut, air mineral, selimut hingga kebutuhan pakaian dalam perempuan, perlengkapan ibadah,” tuturnya.
Di sisi lain, Pimpinan Relawan SiapBergerak, Zaky Ramadhan menyebut 25 relawan itu akan dibagi menjadi tiga kelompok.
Ketiga kelompok itu yakni relawan tenaga kesehatan, relawan operasional dapur umum serta dokumentasi data dan audiovisual, dan relawan distribusi konsumsi dan bantuan kemanusiaan.
“Dari 25 relawan, 15 relawan fokus untuk mengabdi di ruang UGD, ruang perawatan dan mobile hospital dengan kendaraan motor trail Brimob Polda Metro Jaya, untuk menyisir masyarakat yang belum tersentuh layanan kesehatan, karena berada di kawasan-kawasan yang masih terisolasi,” ujar Zaky.
Untuk relawan non-medis sendiri akan berkonsentrasi di dapur umum untuk memproduksi makanan yang akan dikonsumsi oleh para korban baik di pengungsian maupun di rumah sakit.
"Itu untuk konsumsi petugas kesehatan, pasien, penunggu pasien serta posko-posko pengungsian di wilayah Cianjur,” ucapnya.
Di samping itu, tim relawan SiapBergerak juga membantu mendokumentasikan data arus lalu lintas kehadiran serta status pasien yang berada di RS.
Baca juga: Korban Gempa Cianjur Masih Diselimuti Ketakutan, Polda Metro Jaya Kirim Tim Relawan Trauma Healing
"Hal ini menjadi penting, karena situasi darurat di RS, dibutuhkan pendataan yang presisi, sehingga memudahkan untuk mengalokasikan tenaga kesehatan dan obat-obatan, agar tepat sasaran dengan kehadiran para korban di rumah yang tidak berhenti. Kita perlu memastikan agar pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis dan non medis pasien,” tukasnya.
Untuk informasi, Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat bertambah.
Berdasarkan perkembangan data terbaru pada Selasa (29/11/2022) petang, jumlah korban meninggal dunia mencapai 327 orang.
"Sampai dengan waktu sekarang, jam sekarang, korban jiwa meninggal dunia sejumlah 327 jiwa, hasil pencarian sampai dengan Selasa, 29 November ditemukan 4 jiwa,” ujar Dandim 0608/Kabupaten Cianjur Letkol Arm Hariyanto dalam konferensi pers seperti dikutip dari live streaming Youtube BNPB, Selasa.
Sementara korban hilang tercatat saat ini masih sebanyak 5 orang.
Kendati demikian Hariyanto mengatakan pihaknya menerima laporan orang hilang dari 2 desa yakni Desa Cijedil sebanyak 6 jiwa, dan Desa Mangunkerta 2 jiwa.
Sehingga kata dia, jumlah orang hilang berdasarkan laporan terbaru tersebut menjadi 13 orang yang dilaporkan masih hilang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.