Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi yang Todongkan Pistol ke Santri Ditahan, Orang Tua Korban Lanjutkan Proses Hukum

Polisi berpangkat Brigadir menodongkan pistol ke santri dan melakukan pengancaman. Orang tua santri tidak terima dengan aksi polisi tersebut.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Polisi yang Todongkan Pistol ke Santri Ditahan, Orang Tua Korban Lanjutkan Proses Hukum
Dok Pribadi
Screenshot video aksi penodongan pistol di salah satu pesantren di Kabupaten Gowa, oleh oknum Polrestabes Makassar. Oknum polisi tersebut diduga mengamuk di Pesantren Tahfizul Quran Imam Al-Zuhri di Jl Veteran Bakung, Kelurahan Samata Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (23/11/2022) pekan lalu. 

"Tapi hasil mediasi berada di tangan orang tua santri. Adapun saya selaku pimpinan pesantren ke orang tua santri," ungkapnya dikutip dari TribunGowa.com.

Setelah proses mediasi berjalan, belum ada kesepakatan antara kedua belah pihak dan orang tua santri masih belum bersepakat untuk damai.

"Jadi kata putus untuk mediasi ini sebenarnya belum ada. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kita mendapat hasil dari orang tua santri untuk penyelesaian masalah ini," ujarnya.

Masalah antara Brigadir AH dan pondok sudah selesai ketika malam kejadian, namun video CCTV aksi pengancaman Brigadir AH viral dan membuat orang tua santri tidak terima anaknya diancam dengan pistol.

"Tapi kalau masalah pondok dengan oknum sudah saya anggap kasus ini selesai tapi kalau oknum dengan orang tua santri masih belum ada hasil," pungkasnya.

Baca juga: Pelaku Bully Santri di Tasikmalaya Diduga Lebih dari 2 Orang

Kronologi kejadian

Brigadir AH dilaporkan karena mengancam santri dengan cara menodongkan pistol.

Berita Rekomendasi

Pimpinan Pondok Pesantren, Ustad Zuhri mengatakan ada empat santrinya yang mendapat pengancaman dari polisi yang bertugas di Satuan Lalulintas Polrestabes Makassar.

"Satu orang ditodong pistol di arah perut. Ada tiga santri yang ditarik kerah bajunya. Kasus ini pun sudah dilaporkan dan sudah diambil keterangannya di Mapolres Gowa," jelasnya pada Selasa (29/11/2022) dikutip dari Kompas.com.

Kejadian berawal ketika Brigadir AH merasa kesal karena ada orang yang melemparkan batu ke arah rumahnya.

Brigadir AH mengira para santri yang melakukan aksi pelemparan batu dan ia mendatangi pesantren dalam keadaan emosi.

Namun setelah diperiksa rekaman CCTV, bukan para santri yang melempar batu ke rumah Brigadir AH. 

"Tapi setelah dibuka CCTV yang ada di pondok pesantren, pelaku pelemparan rumahnya bukanlah santri. Tapi ada anak-anak yang lewat," tambahnya.

Baca juga: CERITA Pimpinan Ponpes Kampung Cisarua, Ingin Memperingatkan Santri Namun Gedung Keburu Longsor

(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Hendra Cipto) (TribunGowa.com/Sayyid Zulfadli)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas