Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Regional: Viral Tenda Sakinah Pengungsi Gempa Cianjur | Remaja Diculik dan Dibunuh Sepupu

Berita populer regional mulai viral tenda sakinah pengungsi gempa Cianjur hingga kasus remaja diculik dan dibunuh sepupu sendiri di Tarakan.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Populer Regional: Viral Tenda Sakinah Pengungsi Gempa Cianjur | Remaja Diculik dan Dibunuh Sepupu
Sumber: Kompas.tv/Ant
Warga di Desa Pasir Goong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berinisiatif mendirikan tempat khusus yang diperuntukkan bagi aktivitas pasangan suami istri, yang diberi nama Tenda Sakinah. Berikut berita populer selengkapnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com dimulai viral tenda sakinah pengungsi gempa Cianjur.

Beredar kabar, tenda tersebut digunakan pasangan suami istri untuk memenuhi kebutuhan biologis mereka yang terganggu akibat gempa bumi.

Namun faktanya, tenda tersebut merupakan tenda untuk dapur umum dan keperluan medis.

Kemudian ada terungkapnya sosok Andika Sari.

Ia merupakan sekdes di Purworejo yang dicopot gegara rayakan ultah di kelab malam dan didemo warga.

Warga merasa resah dengan perilaku Andika Sari yang tidak mencerminkan perilaku baik sebagai perangkat desa.

Baca juga: Populer Nasional: Bharada E Sebut Brigadir J Miliki 3 Handphone | Rekrutmen Bersama BUMN Dibuka

Berita populer terakhir datang dari kasus seorang remaja di Tarakan, diculik lalu dibunuh sepupunya sendiri.

Berita Rekomendasi

Kasus ini baru terungkap setelah kurang lebih selama satu tahun menjadi misteri.

Sementara motifnya, pelaku ingin mendapatkan uang tebusan dari keluarga korban.

Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir:

1. Kepala Desa Bantah Ada Tenda Sakinah untuk Pengungsi Gempa Cianjur, Ini Penjelasan Foto yang Viral

Dede Farhan, Kepala Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat membantah mengenai tenda sakinah untuk pengungsi gempa Cianjur.

Menurut Dede, foto tenda sakinah yang beredar sebenarnya adalah posko medis. Lalu apa mengapa hingga menyebar disebut tenda sakinah?

"Itu tidak ada, saya memastikan bahwa di desa ini tidak ada 'Tenda Sakinah'," tegas Dede saat ditemui Tribunjabar.id, Jumat (2/11/2022).

Dede menjelaskan bahwa foto tenda yang beredar di media sosial bukanlah "Tenda Sakinah".

"Itu merupakan posko medis dan itu selalu digunakan warga dan dokter yang selalu standby di sana untuk berobat," tambahnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Assuyuthiyyah, Ferry Nur El Firdaus, menyayangkan berita tersebut.

Hal itu karena, foto "Tenda Sakinah" yang beredar di sosial media berada di pondok pesantrennya.

"Saya merasa kecewa karena di sini merupakan tenda medis dan tenda untuk dapur umum. Bukan tenda yang beredar di sosial media," ujarnya, Jumat (2/12/2022).

Ferry menjelaskan bahwa obrolan tentang "Tenda Sakinah" tersebut merupakan guyonan dari warga di sekitar.

"Kami berbicara soal Tenda Sakina itu dalam rangka keberlangsungan bencana ini lama."

"Karena masyarakat yang berdiam diri di tenda dalam waktu lama, perlu adanya tempat privasi, seperti tempat menyusui, bahkan tempat itu."

"Jadi itu dalam rangka penanggulangan bencana," kata Ferry.

Menurutnya, tempat privasi itu sangat perlu dilakukan di tenda-tenda pengungsian saat ini.

"Jangan sampai campur baur laki-laki dan perempuan. Itu kan dalam adat Sunda saja sudah tidak boleh dilakukan."

Baca selengkapnya.

2. Sosok Andika Sari, Sekdes di Purworejo Dicopot gegara Rayakan Ultah di Kelab Malam dan Didemo Warga

(Kiri) Andika Sari, sekdes di Purworejo dicopot gegara rayakan ultah di kelab malam dan (Kanan) Saat warga demo agar Andika Sari dipecat dari jabatannya sebagai sekdes. Berikut sosok Andika Sari.
(Kiri) Andika Sari, sekdes di Purworejo dicopot gegara rayakan ultah di kelab malam dan (Kanan) Saat warga demo agar Andika Sari dipecat dari jabatannya sebagai sekdes. Berikut sosok Andika Sari. (Kolase Tribunnews.com:)

Video seorang sekdes merayakan ulang tahunnya di kelab malam, viral di media sosial.

Dalam rekaman, sempat sekdes ini menenggak minuman yang disebut-sebut sebagai miras.

Belakangan terungkap sekdes dalam video bernama Andika Sari.

Akibat video merayakan ultah tersebar luas, ia sempat didemo warga yang merasa resah.

Kini Andika Sari sudah dicopot dari jabatannya sebagai sekdes.

Lantas siapa sosok Andika Sari?

Dihimpun dari TribunJogja.com, sebelum dicopot, ia menjabat sebagai Sekretaris Desa Banyuasin Kembaran, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Ia berstatus pegawai honorer, bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Tidak banyak informasi soal sosok Andika Sari.

Namun yang jelas, kini dirinya sudah menginjak umur 30 tahun.

Sementara pendidikan terakhir Andika Sari adalah S1 dengan titel Sarjana Ekonomi.

Klarifikasi Andika Sari

Andika Sari membenarkan video yang beredar adalah dirinya.

Ia menjelaskan, rekaman diambil saat dirinya merayakan ultah yang ke-30 pada 14 Juni 2022.

Baca selengkapnya.

3. Fakta Remaja Tewas Dihabisi Sepupu, Hilang Sejak April 2021 hingga Alasan Pelaku Bunuh Korban

Polres Tarakan merilis kasus tindak pidana pembunuhan berencana yang melibatkan tiga orang terduga pelaku terhadap korban berinisial AG (19), warga Kota Tarakan, Jumat (2/12/2022).
Polres Tarakan merilis kasus tindak pidana pembunuhan berencana yang melibatkan tiga orang terduga pelaku terhadap korban berinisial AG (19), warga Kota Tarakan, Jumat (2/12/2022). (TribunKaltara.com/Andi Pausiah)

Satreskrim Polres Tarakan, Kalimantan Utara mengungkap kasus pembunuhan seorang pemuda berinisial AGR (17).

Sebelum ditemukan tewas, korban dilaporkan hilang sejak April 2021, lalu.

Pihak keluarga sudah melaporkan hilangnya korban ke polisi, namun keberadaannya tak terlacak.

Kemudian, beredar kabar bahwa korban telah dibunuh.

Kabar itu akhirnya membuka misteri hilangnya AGR.

Belakangan diketahui, pelaku pembunuhan terhadap AGR berjumlah tiga orang.

Ketiganya yakni EG (23) yang merupakan sepupu korban, AF (22) merupakan istri EG, dan MN (45) adalah sahabat EG.

Dihimpun Tribunnews.com, berikut sejumlah fakta pembunuhan remaja yang hilang setahun lalu.

Terungkap dari Isu

Kasat Reskrim Polres Tarakan, Iptu Muhammad Aldi mengatakan, kasus ini tergolong perkara sulit karena berangkat dari isu yang didapatkan dengan keterbatasan informasi.

Di mana pihak keluarga korban melaporkan anaknya yang hilang sejak April 2021 dibunuh, dilansir TribunKaltara.com.

Informasi itu diperoleh pihak keluarga dari seorang rekannya.

Dari laporan tersebut, petugas kepolisian bergerak mencari informasi hingga akhirnya menemui titik terang.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas