Sebelum Tewas Dikeroyok, Aipda Andre Diduga Sempat Adu Mulut dengan Preman di Kampung Ponton
Terjadinya adu mulut antara Aipda Andre dengan orang yang diduga merupakan preman, menyebabkan pengeroyokan hingga tewasnya korban.
Editor: Dewi Agustina
Terdapat sejumlah mata luka yang beradar pada tubuh korban, bahkan usai dilakukan autopsi terdapat protektil air soft gun pada telinga dan leher.
Tak sampai di situ, ada pula luka sabetan senjata tajam dan hantaman benda tumpul pada tubuh Aipda Andre.
Sedangkan tubuh korban yang penuh lumpur diduga setelah dilakukan pengeroyokan, korban dilempar ke sumur atau rawa yang ada di kawasan tersebut.
"Kami akan terus melakukan penyelidikan terhadap para tersangka dan juga mengumpulkan bahan keterangan. Akan kami sampaikan jika ada perkembangan baru," kata Kombes Pol Budi Santosa.
Dikeroyok
Seperti diberitakan, Aipda Andre Wibisono (38), anggota Biddokkes Polda Kalteng ditemukan meninggal dunia, Jumat (2/12/2022) di Kawasan Kampung Ponton, Kacamatan Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Di tubuhnya ditemukan sejumlah luka tusuk, pukulan benda tumpul dan tembakan.
Aipda Andre diduga menjadi korban penganiayaan yang berujung kematian.
Tak butuh waktu lama setelah korban ditemukan tewas, polisi menangkap delapan orang pelaku pembunuhan Aipda Andre.
Baca juga: Polisi Dibunuh di Kalteng, Nenek Korban: Cucu Saya Dikeroyok Hingga Meninggal Lalu Dilempar ke Rawa
Kedelapan pelaku diamankan di Jalan Rindang Banua, Kampung Ponton, Sabtu (3/12/2022).
Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Eko Saputro, membenarkan terkait penangkapan delapan pelaku pembunuh Aipda AW.
Pihaknya juga mengamankan narkotika jenis sabu dari tangan 2 pelaku.
Tak hanya itu, petugas juga membakar gubuk-gubuk di lokasi penangkapan yang diduga menjadi sarang narkotika.
"Dari delapan tersangka yang berhasil kita amankan, enam di antaranya terlibat langsung pengeroyokan, dua ada barang sabu," kata Eko, seperti dikutip dari TribunKalteng.com.