Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dimediasi Sekolah, Ini Hasil Pertemuan Oknum Guru Penampar Siswa dan Orangtua Murid di Subang

Oknum gur yang bersangkutan sudah meminta maaf kepada orangtua siswa atas kesalahan yang telah diperbuat

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Dimediasi Sekolah, Ini Hasil Pertemuan Oknum Guru Penampar Siswa dan Orangtua Murid di Subang
Tangkapan layar
Oknum guru di SMPN 1 Kota Cimahi saat menampar siswanya dengan buku. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI - Dugaan tindak kekerasan yang dilakukan guru SMPN 1 Kota Cimahi terhadap sejumlah siswanya yakni menampar menggunakan buku berakhir damai.

Para orangtua siswa yang menjadi korban dan oknum guru itu sudah saling memaafkan.

Upaya perdamaian tersebut terjadi setelah kedua belah pihak bertemu dimediasi oleh pihak sekolah pada Kamis (8/12/2022) sehingga kasus ini dipastikan sudah berakhir.

Penamparan siswa SMP itu sempat viral di media sosial.

Wakil Kepala SMPN 1 Kota Cimahi, Agus Dedi, mengatakan, dari hasil pertemuan tersebut guru yang bersangkutan sudah meminta maaf kepada orangtua siswa atas kesalahan yang telah diperbuat.

Baca juga: Pelaku yang Menampar Sopir Angkot di Palembang Ditangkap, Begini Tanggapan Korban

"Pihak guru sudah meminta maaf karena kekhilafan dan miskomunikasi antara guru dan siswa.

Berita Rekomendasi

Beliau tidak akan mengulangi lagi perbuatan seperti itu," ujar Agus kepada Tribun Jabar melalui pesan singkat, Kamis (8/12/2022).

Pihak orangtua siswa, kata Agus, telah menerima permintaan maaf dari guru tersebut.

Mereka memohon agar tidak mengulangi lagi perbuatan yang bisa merugikan siswa.

"Demikian kurang lebih hasil kesimpulan pertemuan tadi," kata Agus.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi, Harjono, mengatakan, berdasarkan keterangan dari guru yang bersangkutan, tindakan kekerasan tersebut dilakukan karena ada kesalahpahaman soal nilai. Saat ini sedang ada penilaian akhir semester (PAS).

"Kalau dilihat dari video itu (ditampar) pakai buku. Tapi saya belum menggali dari versi orang tua dan siswa. Kalau dari versi guru, itu ada miskomunikasi dan mispersepsi atau kesalahpahaman soal nilai PAS," ujarnya Harjono.

Harjono mengatakan, terkait penilaian tersebut, guru yang bersangkutan menganggap ada sejumlah siswa yang nilainya masih belum lengkap.

Sehingga siswa harus melengkapi karena PAS itu tak hanya nilai rapor, tapi ada nilai sumatif, formatif, praktik, dan nilai harian.

"Jadi karena nilanya masih ada yang bolong-bolong, siswa itu harus mengulang, tapi siswanya dalam kondisi sakit, sehingga tidak bisa mengikuti remedial," katanya. 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Guru SMP di Kota Cimahi yang Tampar Siswa Pakai Buku Berakhir Damai, Janji Tak Ulangi

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas