Wali Kota Blitar Mengaku Dianiaya Perampok, Ditendang dan Dipukul karena Tidak Tunjukkan Brankas
Wali Kora Blitar mengaku mengalami penganiayaan ketika terjadi perampokan. Hal ini terjadi karena ia tidak menunjukkan lokasi brankas.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Santoso diektahui sempat mengalami penganiayaan ketika lima pelaku melakukan aksi perampokan dan membuatnya terluka.
Aksi perampokan juga membuat Santoso mengalami trauma psikologis karena sempat disekap dan diancam menggunakan senjata api.
Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario, Selasa (13/12/2022).
"Memang ada sedikit luka di kaki. Sedikit. Ya mungkin trauma lah ya. Itu memang butuh waktu untuk penyembuhan," jelasnya dikutip dari Kompas.com.
Tjutjuk Sunario mengaku mendapat cerita dari Santoso jika para perampok sempat menendang kakinya ketika melakukan aksi perampokan.
"Menurut Pak Wali memang ditendang para pelaku," terangnya.
Baca juga: Fakta-fakta Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Pelaku Rusak CCTV hingga Kesaksian Warga
Namun, Tjutjuk Sunario tidak mengetahui jumlah tendangan yang dilakukan pelaku ke Santoso karena tidak mau membuat trauma.
"Ya saya tidak paham berapa kali. Saya juga tidak sampai hati menanyakan itu," tambahnya.
Menurutnya sampai saat ini Santoso masih akan menjalani masa pemulihan setelah mengalami perampokan dan penganiayaan.
Ia juga membantah Wali Kota Blitar menghilang karena sedang dalam tahap pemeriksaan dan proses menenangkan diri.
"Tapi secara umum baik dan tidak menghilang. Cuman ya memang butuh proses supaya tenang lagi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Asip Agus Hasani) (TribunJatim.com/Samsul Hadi)