Mabes Polri Ikut Tangani Kasus Perampokan dan Penyekapan Wali Kota Blitar, 30 Saksi Diperiksa
Polri terus bekerja keras mengungkap kasus perampokan dan penyekapan yang menimpa Wali Kota Blitar Santoso dan istrinya, Feti Wulandari.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Pelaku perampokan dan penyekapan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso tak bakal diberi ampun.
Terlebih Mabes Polri ikut turun tangan dalam pengungkapan kasus perampokan dan penyekapan yang menimpa Wali Kota Blitar Santoso dan istrinya, Feti Wulandari pada Senin (13/12/2022) dinihari.
Puluhan saksi juga terus diperiksa intensif oleh tim gabungan dari Polda Jatim dan Polres Blitar Kota untuk mengusut kasus yang terjadi di Rumah Dinas Wali Kota Blitar.tersebut.
Sejumlah titik terang berhasil didapatkan penyidik, termasuk soal ciri-ciri pelaku yang kini dalam pengejaran.
Berikut update kasus Perampokan dan Penyekapan Wali Kota Blitar yang dirangkum Tribunnews.com:
Bareskrim Mabes Polri Turun Tangan
Tim Bareskrim Mabes Polri juga ikut membantu tim gabungan Polda Jatim dan Polres Blitar Kota untuk mengungkap kasus perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar.
Kini, semua tim bekerja keras untuk menangkap kawanan perampok di Rumah Dinas Wali Kota Blitar.
"Kami ingin (kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar) segera terungkap. Makanya, kasus ini diambil alih oleh jajaran Polda Jatim. Tim Bareskrim Mabes Polri juga membantu. Semua bekerja keras," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono, Kamis (15/12/2022).
Argo mengatakan, tim juga dibantu jajaran Satlantas untuk mengidentifikasi pergerakan arah mobil pelaku.
Satlantas dimintai bantuan memantau pergerakan arah mobil pelaku menggunakan kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
"Kami juga dibantu Pemkab Tulungagung, Kediri dan Malang untuk memantau kamera CCTV di wilayahnya dengan kesesuaian waktu dan pola. Masih banyak dugaan, jadi harus dipetakan satu per satu. Tidak mudah dan butuh waktu," ujarnya.
Baca juga: Saat Mobil Perampok Masuk ke Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Ada yang Buka Pagar dari Dalam
Dikatakan Argo, proses pemetaan informasi itu butuh proses dan waktu. Tim harus mencocokkan informasi dengan data yang benar-benar valid, bukan hanya berdasarkan perkiraan sesaat.
"Sehingga itulah kami tidak bisa segera menyimpulkan, walaupun kami tahu ke mana arahnya. Kemudian bagaiman perkiraan pelaku dan kendaraan. Jadi bukan kesulitan, tapi memang butuh proses dan waktu," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.