Masyarakat Desa Gunasari Diberikan Edukasi Cara Mengolah Air Keruh Menjadi Jernih
Praktik dilakukan menggunakan filter buatan dari paralon dengan isian yang terdiri dari busa kapas, zeolite, arang aktif, dan pasir silika.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program Air Bersih dan Aman (ABA).
Kegiatan ini diharapkan dapat dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya air bersih bagi kesehatan khususnya di Desa Gunasari, Sumedang Selatan.
Ketua Program ABA Dita Arifa Nurani menyampaikan materi seminar berupa pentingnya air bagi tubuh, standar kebutuhan air, tujuan pengolahan air, dan penjernihan air.
Baca juga: Bagaimana Menjaga Penggunaan Air Bersih? Buku Tema 8 Kelas 1 SD Halaman 101
“Karakteristik tipikal air permukaan di Indonesia adalah masalah kekeruhan yang berfluktuasi tergantung musim sehingga sasaran utama dari pengolahan air adalah jernih,” kata Dita dalam keterangannya dikutip Rabu (21/12/2022).
Dita menegaskan program ABA memberikan edukasi pada masyarakat terkait bagaimana kualitas air bersih dan aman dan pengaruhnya terhadap kesehatan.
“Selain itu program ini juga memberikan pelatihan kepada warga untuk dapat melakukan pengolahan air secara sederhana melalui teknik filtrasi menggunakan bahan-bahan alam,” urainya.
Dosen Kimia Anorganik Departemen Kimia UI Dr. Yuni K. Krisnandi menambahkan masyarakat juga harus berhati-hati jika ingin menggunakan disinfektan seperti kaporit atau kalsium hipoklorit.
“Jika penggunaannya tidak sesuai dapat menyebabkan masalah kesehatan terutama yang terkait dengan infeksi saluran pernafasan,” jelasnya.
Peserta membawa sampel air dari rumah masing-masing untuk dicek pH nya. Dari sekitar 10 sampel air yang dibawa warga hanya satu sampel yang memenuhi kriteria pH sesuai baku mutu yaitu 6-9.
Warga Desa Gunasari begitu antusias mengikuti program ABA terutama saat sesi praktek membuat filter air.
Praktik dilakukan menggunakan filter buatan dari paralon dengan isian yang terdiri dari busa kapas, zeolite, arang aktif, dan pasir silika.
Lima dari enam kelompok peserta berhasil melakukan penjernihan air dari yang awalnya keruh kecoklatan menjadi bening.
Filtrasi atau penyaringan merupakan pemisahan partikel padat dari fluida melalui suatu medium dimana zat padat bisa tertahan.
Filtrasi menggunakan media campuran pasir silika dan zeolite mampu menurunkan kandungan besi dan mangan secara signifikan sehingga kualitas air dapat memenuhi standar baku.
Selain itu karbon aktif yang digunakan mempunyai sifat sebagai adsorben dan dapat mengadsorpsi senyawa kimia tertentu tergantung besar atau volume pori-pori dan luas permukaannya.