Propam Ikut Pantau Kasus Balita di Sleman yang Diduga Terkena Proyektil Tembakan Peringatan
Propam Polresta Sleman ikut memantau perkembangan kasus balita terkena benda asing diduga proyektil. Saat ini proyektil sedang diperiksa labfor.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Propam Polresta Sleman ikut memantau perkembangan kasus balita perempuan yang kepalanya terluka diduga terkena proyektil.
Kasus ini terjadi di Wilayah Padukuhan Mudal, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (18/12/2022) sekira pukul 13.00 WIB.
Korban berinisial J (4) sempat menjalani operasi selama 7 jam di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta.
Kini benda asing yang diduga proyektil telah diangkat dari tubuh J.
Benda asing tersebut sedang diperiksa di laboratorium forensik untuk memastikan apakah proyektil atau bukan.
Kasi Propam Polresta Sleman, Iptu Mulyanto akan memantau langsung perkembangan kasus ini.
Hal ini karena benda asing tersebut diduga proyektil tembakan peringatan yang dilakukan anggota Polsek Ngaglik.
Baca juga: Soewardi Tewas Terkena Peluru Nyasar Anggota Satlantas Polresta Pontianak, Kapolda Kalbar Minta Maaf
"Infonya, iya (sudah diangkat). Tapi saya belum melihat sendiri. Belum monitor secara langsung," ujarnya dikutip dari TribunJogja.com.
Kasus ini ditangani Satreskrim Polresta Sleman dan Propam Polresta Sleman terus memonitor perkembangan.
"Kami monitor perkembangan. Apakah itu benar proyektil atau bukan. Benda asing itu kan, belum bisa dipastikan. Jadi, kami menunggu (penyelidikan) dari Reskrim Polresta Sleman seperti apa, dan hasil forensik-nya seperti apa," terangnya.
Mulyanto belum bisa memastikan benda yang melukai balita itu proyektil atau bukan.
Namun, berdasarkan keterangan dari dokter, benda tersebut jatuh dari atas dan bukan dari samping.
"Nah, Itu yang masih berproses, kami belum bisa menduga-duga, punya siapa. Sekarang ini, kami hanya mencari tahu perkembangannya seperti apa. Kami monitor," pungkasnya.
Kata pihak rumah sakit
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan menjelaskan, korban kehilangan kesadaran karena luka di kepalanya.
"Saat masuk RSUP Dr Sardjito pasien mengalami gangguan kesadaran dan tampak luka terbuka di bagian kepala," jelasnya pada Selasa (20/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Rumah Warga di Cilandak Jakarta Selatan Diduga Jadi Sasaran Peluru Nyasar
Korban kemudian menjalani operasi pada Senin (19/12/2022) mulai pukul 06.00 WIB sampai 13.00 WIB.
"Dilakukan operasi jam 6.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB. Ditemukan corpal yang masuk di bagian kepala," ujarnya.
Ia belum dapat memastikan apakah benda yang membuat kepala korban terluka adalah peluru.
Menurutnya, benda asing itu akan diperiksa di Laboratorium Forensik RSUP Dr Sardjito
"Jadi setiap benda asing itu kita analisa secara forensik dulu. Nanti akan kita laporkan polisi, kebetulan kan sudah ada permintaan dari kepolisian terkait benda apa dan lain sebagainya," terangnya.
Kata Kapolresta Sleman
Kapolresta Sleman, AKBP Achmad Imam Rifai membenarkan ada informasi terkait balita yang terluka.
Dari hasil rontgen menunjukkan ada benda asing yang diduga peluru.
Ia tidak membantah hal tersebut, karena pada saat yang bersamaan Polsek Ngaglik sedang menghentikan dua pembuat onar di lokasi yang tidak jauh dari tempat balita terjatuh.
Baca juga: Seorang Warga Cilincing Jakarta Utara Diduga Terkena Peluru Nyasar, Jari Kakinya Terluka
"Piket Reskrim (Polsek) Ngaglik mendatangi TKP. Pada saat petugas datang dan memberikan peringatan untuk menghentikan perbuatan onar, orang tersebut tidak mengindahkan dan akan melakukan pelemparan batu," jelasnya, Selasa (20/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Polisi sempat memberikan tembakan peringatan ke para pembuat onar.
Keduanya berhasil diamankan, namun tidak ditahan dan hanya diberi pembinaan.
"Karena belum berbuat pidana kemudian dua orang tersebut dikembalikan," ungkapnya.
Menurutnya, waktu kejadian tembakan peringatan dan balita terjatuh hampir bersamaan.
"Dari kedua lokasi yang hampir bersamaan waktunya ada kemungkinan penyebab luka tersebut adalah proyektil yang merupakan tembakan peringatan dari anggota Polsek Ngaglik. Meskipun untuk jarak kedua TKP kurang lebih 1 km dan tembakan peringatan diarahkan ke atas," pungkasnya.
Ia berusaha berkomunikasi dengan keluarga korban terkait biya perawatan sebagai bentuk pertanggungjawaban.
"Untuk proses masih berjalan sambil menunggu benda dugaan proyektil yang akan dilakukan pengujian labfor," bebernya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin) (Kompas.com/Wijaya Kusuma)