Hendak Diantarkan Makanan oleh Keluarga, ODGJ Ditemukan Tak Bernyawa di Gubuk
Awalnya hendak mengantarkan makanan kepada salah satu anggota keluarganya, namun seorang oengidap gangguan jiwa ternyata ditemukan sudah meninggal.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK TIMUR - Awalnya hendak mengantarkan makanan kepada salah satu anggota keluarganya yang mengalami gangguan kejiwaan, namun ternyata ODGJ tersebut ditemukan sudah tak bernyawa, Rabu (21/20/2022).s
Korban diketahui mengidap gangguan kejiwaan sudah sekitar satu tahun lamanya.
Karena itu keluarganya menempatkan korban di sebuah gubuk di Desa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur.
"Menurut laporan yang didapatkan, korban teridentifikasi mengalami gangguan kejiwaan sudah satu tahun lamanya," kata Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman, dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: ODGJ dan ODMK Rentan Terlibat Permasalahan Hukum, Ini Faktor Risiko yang Mereka Hadapi
Iptu Nikolas Osman mengatakan jasad ODGJ tersebut telah dievakuasi tim kepolisian dan petugas setempat.
Awal penemuan mayat korban menurut keterangan Iptu Nikolas Osman, sekitar pukul 12.00 Wita keluarga korban hendak mengantarkan makanan mendatangi gubuk tempat tinggal korban.
Namun saat hendak memasuki rumah, keluarga korban mencium aroma tak sedap dari dalam kamar korban.
Saat dicek, korban saat itu sudah dalam keadaan tidak bernyawa dengan kondisi tubuh mengenaskan.
Selanjutnya, keluarga korban langsung memanggil warga sekitar untuk meminta pertolongan dan menghubungi kepolisian dan pemerintah desa.
Selanjutnya, pukul 14.15 Wita, Tim Inafis Polres Lombok Timur dipimpin Kaur Iden Aipda Rohadi Asri dan 4 orang anggota tiba di lokasi kejadian.
Selanjutnya jenazah dievakuasi ke RSUD dr Soedjono Selong Lombok Timur menggunakan ambulans Puskesmas Labuhan Lombok untuk dilakukan pembersihan terhadap jenazah.
Menurut keterangan masyarakat sekitar, korban sudah mengidap ODGJ selama satu tahun terakhir sehingga selama ini tinggal sendiri di lokasi kejadian.
Anak-anak korban tidak ada yang berani mendekati atau menginap di lokasi karena khawatir akan mengalami kekerasan.
Sebab korban sering mengancam keluarganya akan dipukul.
Keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan tindakan autopsi.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Tinggal Sebatang Kara, ODGJ di Lombok Timur Ditemukan Tewas Mengenaskan