Selama 4 Hari Warga Jayapura Rasakan 392 Kali Gempa, BMKG: Tak Ada Peringatan Tsunami
Gempa di Jayapura terjadi sejak Senin merupakan gempa merusak pertama pada tahun 2023, karena memiliki kekuatan 4,9 magnitudo dengan kedalaman 10 km
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Selama 4 hari, warga di Jayapura diguncang gempa bumi sebanyak 392 kali dengan intensitas yang berbeda-beda.
Sampai pada Kamis ini (5/1/2023) sudah ada 329 kali gempa susulan, dimana 44 diantaranya dirasakan masyarakat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta, masyarakat tidak mengungsi.
Hal ini didasari karena gempa tak menimbulkan potensi tsunami.
"Gempa susulan Jayapura hingga hari ini mencapai 392 kali, dirasakan 44 kali. Masyarakat tidak perlu mengungsi karena tidak ada peringatan dini tsunami," tulis Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
BMKG juga mengingatkan, warga untuk tidak mempercayai informasi hoaks tsunami.
Baca juga: Masyarakat Jayapura Termakan Berita Hoaks Tsunami, 2100 Warga Pesisir Pantai sempat Mengungsi
Salah satu gempa susulan yang terasa terjadi pada Selasa malam berkekuatan 5,2 magnitudo.
Dilaporkan, gempa ini membuat puluhan pasien di RS harus dievakuasi dan ada bangunan mengalami kerusakan.
Saat gempa ini pula, beredar informasi terkait ada air surut di pantai utara Jayapura.
Gempa di Jayapura terjadi sejak Senin merupakan gempa merusak pertama pada tahun 2023, karena memiliki kekuatan 4,9 magnitudo dengan kedalaman 10 km.
Apa yang Harus Dilakukan saat Terjadi Gempa Bumi?
Berikut ini adalah beberapa hal penting yang harus dilakukan saat gempa bumi terjadi dikutip dari laman Kementerian Kesehatan:
1. Melindungi kepala dengan menggunakan bantal atau helm, atau berdirilah di bawah pintu.
2. Berlindung di bawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang dimungkinkan akan jatuh seperti atap atau benda berbahaya lainnya.
3. Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genteng atau material lain. Tetap lindungi kepala anda dan segera menuju ke lapangan terbuka.
4. Jangan berdiri di dekat tiang, pohon atau sumber listrik atau gedung yang mungkin roboh.
5. Kenali bagian bangunan gedung atau rumah yang memiliki struktur kuat, seperti pada sudut bangunan untuk berlindung.
6. Ikuti instruksi evakuasi dari pengelola, penjaga, atau petugas yang berwenang.
7. Pilihlah menggunakan tangga darurat untuk melakukan evakuasi keluar bangunan. Apabila sedang berada di dalam elevator, tekan semua tombol atau gunakan interphone untuk melakukan panggilan kepada pengelola gedung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.