Pengasuh Ponpes di Jember Diduga Berbuat Asusila dengan Santriwati, Dilaporkan Istrinya ke Polisi
Seorang pengasuh pondok pesantren di Jember diduga melakukan asusila kepada para santriwatinya. Kasus ini dilaporkan oleh istrinya sendiri.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Jember berinisial FM dilaporkan istrinya karena diduga berbuat asusila dengan santriwati.
Istri pengasuh Ponpes berinisial HA datang ke Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Jember, Jawa Timur pada Kamis (5/1/2023).
HA datang bersama seorang santriwati yang menjadi saksi mata perbuatan asusila FM.
"Ada santri itu mendobrak pintu suami saya, dan ternyata betul ada ustadzahnya (masih santrinya juga) lalu ustadzahnya itu disuruh keluar dari pintu satunya, karena di kamar tersebut ada dua pintu," jelas HA dikutip dari TribunMadura.com.
Santriwati yang menjadi saksi kasus ini mengaku sering diajak masuk ke kamar FM, namun tidak untuk berbuat asusila.
Baca juga: Deretan Kejahatan Herry Wirawan, Guru yang Rudapaksa dan Hamili 13 Santriwati, Hukuman Mati Menanti
Santriwati ini berani mendobrak pintu kamar FM karena merasa cemburu.
"Saya juga heran kok ada santriwati yang berani dobrak kamar gurunya, ternyata santriwati ini sebelumnya juga pernah ada hubungan dengan suami saya enam bulan sebelumnya, jadi dia pun juga cemburu lah," ungkap HA.
Terungkap FM sedang menjalin hubugan asmara dengan santriwati yang berada di kamar saat pintu kamarnya didobrak.
HA mengatakan santriwati yang berada di kamar FM berusia 18 tahun.
Ia menjelaskan santriwati yang ia bawa untuk menjadi saksi juga pernah keluar masuk kamar FM.
"Dia bukan korban, tapi sering keluar masuk (kamar) , tapi tidak sampai dilecehkan, hanya dielus-elus kepalanya, kadang sering diberi uang," terangnya.
Baca juga: Sosok Herry Wirawan, Tersangka Kasus Rudapaksa 13 Santriwati yang Divonis Hukuman Mati
Menurut HA perbuatan yang dilakukan FM mengarah ke perselingkuhan dan asusila karena santriwati yang masuk kamarnya sehari bisa dua hingga tiga kali.
"Bahkan pengakuan dari semua santri katanya sering, sehari bisa tiga kali, pagi, siang dan malam di panggil terus."
"Malah sama istrinya sendiri jarang, ngomong aja jarang," ungkapnya.