Oknum Guru Ngaji di Batang Cabuli Anak-anak Selama Tiga Tahun, Kini Korban Mencapai 21 Orang
Berdasarkan pengakuan korban, pelaku melakukan aksinya di sejumlah tempat. Mulai dari kos-kosan pelaku di Depok, tempat mengaji, hingga rumah korban.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tindakan pencabulan terhadap anak-anak kembali terjadi, kini dilakukan oknum guru ngaji yang juga pelatih rebana di Kecamatan Batang, Jawa Tengah.
Terduga pelaku berinisial M (28), awalnya dilaporkan sembilan orang ke Polres Batang oleh orang tua anak yang menjadi korban pencabulan.
Tetapi saat ini, terdapat penambahan 12 orangtua yang melapor didampingi LSM Trinusa dan Organisasi Pemuda Andom Roso.
Korban tidak hanya bertambah jumlahnya namun juga semakin meluas hingga tiga kelurahan yaitu di Kelurahan Proyonanggan Utara, Proyonanggan Selatan dan Karangasem Selatan.
Baca juga: 3 Siswi SD di Kulon Progo Jadi Korban Pencabulan Pria Berumur 53 Tahun, Korban Diimingi Uang Rp6.000
"Hari ini kami pendamping orangtua korban kembali melakukan pelaporan ke unit PPA Polres Batang, ini penambahan korban ada 12 anak, yang semuanya benar-benar dilakukan tindakan sodomi oleh pelaku," tutur Pendamping keluarga korban dari LSM Trinusa, Dimas Adi Pamungkas, dikutip dari TribunJateng, Sabtu (7/1/2022).
Lebih lanjut dikatakannya, orangtua korban baru mengetahuinya setelah muncul kabar yang beredar.
Lalu para orangtua pun mengecek dengan menanyakan kepada anak-anaknya.
"Para orangtua ini khawatir adanya informasi itu, lalu mengecek dengan menanyakannya langsung kepada anak-anaknya, dan ternyata betul sebagian besar menjadi korban, yang kemudian melaporkan pada posko aduan," terangnya.
Jumlah korban pun terus bertambah dan meluas hingga ke dukuh dari kelurahan yang berbeda, dan disinyalir bisa mencapai 30an anak.
"Itu karena pelaku ini melatih rebana, terkadang juga mengaji di beberapa tempat sehingga muridnya ya cukup banyak dan tersebar," ujarnya.
Sementara itu, untuk kondisi korban sendiri ada yang mengeluhkan duburnya sakit sehingga harus ditangani oleh dokter.
Pihaknya juga sedang fokus pada penanganan kondisi psikis korban dengan bekerjasama Psikolog rumah sakit.
Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo membenarkan adanya penambahan laporan korban pada hari ini yaitu 12 orang.
"Kami sudah terima aduannya, kemudian kami arahkan untuk visum, kami juga masih membuka posko pengaduan baik di desa maupun kita menggandeng P2TP2A.