Gibran Balas Keluhan Warga soal Operasi Bus BST Tak Sampai Terminal Sukoharjo: Kok Semua Harus Solo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengomentari unggahan perihal penggunaan transportasi umum di wilayah Solo.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
Djoko justru menyarankan agar Solo mengoptimalkan moda transportasi Batik Solo Trans (BST) sebagai langkah mengatasi permasalahan kemacetan.
Baca juga: Kata Gibran soal Tol Lingkar Solo hingga Penolakan Tiga Bupati, Jadi Solusi hingga Akan Koordinasi
"Jadi justru Solo itu kesempatan dia mengoptimalkan Batik Solo Trans-nya. BST itu belum maksimal. Minta dukungan dari tiga kabupaten tadi. Kalau pembangunan tol itu pengalaman tidak menyelesaikan masalah."
"Di Jakarta bangun jalan tol sudah berapa? Macetkan. Jangan diulangi di Solo," jelas Djoko.
Apalagi pembangunan jalan tol banyak berdampak pada berkurangnya lahan pertanian.
"Justru Solo mencari peluang perbesar perbaikan inovasi untuk BST itu jauh lebih baik. Karena kalau bangun tol dampaknya lahan pertanian habis, kasihan kan."
"Tol Trans Jawa itu menghabiskan berapa lahan pertanian?" tanya Djoko.
Djoko sebenarnya tak mempersoalkan pembangunan jalan lingkar.
Baca juga: Pikirkan Nasib Pertanian Klaten, Bupati Sri Mulyani Tolak Pembangunan Tol Lingkar Timur Selatan Solo
Gibran Bakal Bicarakan ke Kementerian PUPR
Karena banyak pihak yang merasa keberatan, Gibran selanjutnya bakal membicarakan rencana pembangunan jalan tol Lingkar Timur-Selatan Solo kepada Kementerian PUPR.
Pasalnya, tiga bupati di sekitar wilayah Solo keberatan akan pembangunan ini.
Mereka di antaranya Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Bupati Klaten Sri Mulyani dan Bupati Karanganyar Juliyatmono.
Alasannya pembangunan jalan tol Lingkar Timur-Selatan Solo ini bakal melewati Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar.
"Ya nanti dibicarakan dulu sama Bina Marga. Ya rapopo (dapat penolakan). Yo mengko dibicarakan (ya nanti dibicarakan)."
"Saya sudah dijadwalkan kok nanti dari Bina Marga."