Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perjuangan Hidup Mati Nelayan Asal Situbondo 8 Hari Terombang-ambing di Laut: Terdampar di Sulsel

Selama terombang ambing di tengah laut, Samsuddin mengaku dirinya tidak makan, karena tidak ada bekal makanan.

Editor: Erik S
zoom-in Perjuangan Hidup Mati Nelayan Asal Situbondo 8 Hari Terombang-ambing di Laut: Terdampar di Sulsel
Ilustrasi nelayan
(Ilustrasi) Samsuddin (46) akhirnya pulang ke rumahnya setelah terdampar di perairan Desa Kepopisang Bali, Kecamatan Tangaya, Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO -  Samsuddin (46) akhirnya pulang ke rumahnya setelah terdampar di perairan Desa Kepopisang Bali, Kecamatan Tangaya, Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Samsuddin disambut tangis keluarganya di kantor Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Nelayan asal Bontang Selatan Ditemukan Tak Bernyawa di Kapalnya

Setibanya di kantor desa, Samsuddin langsung diserbu dan dipeluk oleh istri dan keluarganya yang menunggui sejak pagi hari tersebut.

Tak hanya disambut haru, akan tetapi Samsuddin juga dimandikan kembang oleh keluarganya tersebut.

Kepala Desa Sumberanyar, Suharto Binar mengatakan, pihaknya bersyukur warga telah pulang dengan selamat.

"Alhamdulillah Samsuddin sudah berlayar dan tadi pagi tiba dilakukan penjemputan di Pelabuhan Tanjung Wang, Banyuwangi," ujar Suharto.

Penjemputan warganya, kata Suharto, petugas berangkat dari Sumberanyar ke Pelabuhan Tanjung, setelah salat subuh dan tiba di kantor desa.

Berita Rekomendasi

Selain itu, sambung Suharto, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dusun di Sulawesi yang telah menampung warga hingga bisa pulang ke desanya.

Baca juga: Nelayan Pantai Cermin Sergai Jadi Kurir Sabu 50 Kilogram, Penangkapan Diwarnai Letusan Senjata Api

"Waktu itu komunikasi dengan pak kadus terus dilakukan dan saya selalu meminta tolong," katanya.

Sementara itu, Samsuddin mengatakan, sekitar pukul 14.00 WIB, tiba-tiba perahunya kemasukan air dan mesin macet.

Sehingga dirinya mengikat perahunya ke rumpon atau rumah ikan yang ada di tengah laut, karena anginnya sangat kencang hingga tali putus.

"Saat mesin dicoba dihidupkan, sempat hidup dan mati lagi," ujar Samsuddin menceritakan awal perahu hanyut dibawa gelombang laut.

Setelah dua hari dua malam di laut, kata Samsuddin, perahu fibernya mau tenggelam tali yang diikatkan di rumpon dilepas dan pindah ke rumpon yang lain.

Baca juga: Dampak Cuaca Ekstrem, Ratusan Nelayan di Tegal Tak Melaut hingga Minta Pemerintah Turun Tangan

"Saya hanyut bersama rumpon selama delapan hari dan malam ke kepulauan Kapopisang itu," jelasnya

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas