Panitia Ungkap Kronologi Mahasiswa Meninggal saat Diksar Mapala, Kampus Serahkan Kasus ke Polisi
Simak kronologi meninggalnya mahasiswa Universitas Hasanuddin saat menjalani Diksar Mapala. Panitia mengatakan korban sempat mengeluh sakit.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 09, Universitas Hasanuddin, Makassar memakan korban jiwa.
Seorang peserta bernama Virendy Marjefy (19) meninggal ditengah kegiatan yang dilakukan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Diksar Mapala 09 ini diadakan sejak Selasa (10/1/2023) dan korban sempat mengeluh sakit pada Jumat (13/1/2023) malam.
Ketua Mapala 09 Universitas Hasanuddin, Ibrahim Fauzi menjelaskan kronologi meninggalnya mahasiswa Teknik Arsitek angkatan 2021 tersebut.
Baca juga: Ketua Panitia Tarik Tambang IKA Unhas Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi
Korban mengikuti kegiatan Diksar Mapala sejak awal dan sempat mengeluh sakit saat perjalanan.
"Virendy sempat tidak enak badan saat melakukan perjalanan lintas Maros-Malino, namun dia tetap saja melakukan perjalanan," jelasnya dikutip dari TribunMakassar.com.
Setelah mendengar keluhan korban, panitia berusaha mengevakuasinya ke rumah warga yang dekat dengan lokasi Diksar.
"Panitia langsung berusaha mengevakuasi untuk turun dari gunung dan membawa ke rumah warga," imbuhnya.
Setiba di rumah warga, korban langsung dilarikan ke UGD Rumah Sakit Grestelina, Panakkukang, Makassar.
Namun, nyawa korban sudah tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (14/1/2023).
Pihak Kampus Serahkan Kasus ke Polisi
Kabag Humas Universitas Hasanuddin, Supratman Athana membenarkan ada mahasiswa yang meninggal saat menjalani Diksar Mapala.
"Iya benar, mahasiswa kami atas nama Viren angkatan 2021 saat mengikuti Diksar Mapala," ujarnya dikutip dari TribunMakassar.com.
Baca juga: Mahasiswa di Palembang Dianiaya dan Ditelanjangi saat Ikut Diksar, Korban Dituduh Bocorkan Rahasia
Sampai saat ini belum diketahui penyebab meninggalnya korban yang diduga meninggal saat masih berada di dalam hutan.
Pihak kampus memberikan kewenangan ke Komisi Disiplin Fakultas Teknik untuk menelusuri penyebab kematian korban.
"Saat ini tentunya komdis Fakultas Teknik melakukan penyelidikan terkait penyebab meninggalnya. Nanti hasilnya akan kami sampaikan," tambahnya dikutip dari TribunMakassar.com.
Untuk mengusut kasus ini, pihak Universitas Hasanuddin menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian.
Baca juga: Soal Kasus Mahasiswi UPN Jakarta Meninggal saat Diksar Menwa, Riza Patria hingga DPR Buka Suara
Kata Ayah Korban
Virendy Marjefy merupakan anak dari pasangan James dan Femmy Lotulung.
Korban tinggal bersama orang tua di Komplek Telkomas, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan.
Ayah korban, James membenarkan korban yang meninggal dalam Diksar Mapala 09 Teknik Unhas merupakan anaknya.
"Yang meninggal itu anakku, yang kuliah di Fakultas Teknik Arsitektur Unhas," imbuhnya.
James mengatakan Virendy adalah anak ketiganya dari empat bersaudara.
"Viren itu anak ketiga dari empat bersaudara. Dua kakaknya perempuan dan satu adiknya laki-laki," terangnya dikutip dari TribunMakassar.com.
Baca juga: Seperti Tragedi di UNS, Mahasiswi UPN Jakarta yang Meninggal saat Diksar Menwa Juga Dikira Kesurupan
Korban dinyatakan meninggal saat berada di UGD Rumah Sakit Grestelina, Panakkukang, Makassar.
Sebelum meninggal, korban mengikuti Diksar Mapala di kawasan pegunungan perbatasan Maros-Bone.
Rencananya, Virendy Marjefy akan dimakamkan pada Senin (16/1/2023) di Pekuburan Kristen Pannara, Makassar.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMakssar.com/Thamzil Thahir/Faqih Imtiyaaz)