Sebanyak 30 Nagari di 5 Kecamatan di Kabupaten Agam Terkena Dampak Erupsi di Gunung Marapi
BPBD Agam mencatat sekitar 30 nagari di lima kecamatan di Kabupaten Agam, berpotensi besar terkena dampak dari erupsi di gunung itu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Padang Alif Ilham Fajriadi
TRIBUNNEWS.COM, BUKITTINGGI - Sepekan terakhir tercatat sebanyak 208 letusan di Gunung Marapi Sumatera Barat.
Data dari pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi merincikan, erupsi gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar tersebut itu pertama kali terjadi pada Sabtu (7/1/2023) lalu, sebanyak 15 kali letusan.
Lalu pada Minggu (8/1/2023) sebanyak 27 kali letusan dan Senin (9/1/2023) sebanyak 35 kali letusan.
Berlanjut juga, Selasa (10/1/2023) terjadi letusan sebanyak 34 kali, dan Rabu (11/1/2023) sebanyak 23 kali.
Sementara itu, Kamis (12/1/2023) terjadi 24 kali letusan dan Jumat (13/1/2023) terjadi 19 kali letusan disertai abu vulkanik yang turun ke wilayah Cumantiang, Canduang, Agam.
Baca juga: Abu Vulkanik Gunung Marapi Mengeluarkan Aroma Menyengat Khas Belerang di Cumantiang Kabupaten Agam
Sedangkan, pada Sabtu (14/1/2023), erupsi Gunung Marapi belum juga menemui titik reda, sebanyak 31 kali letusan terjadi di gunung tersebut.
Usai sepekan erupsi, letusan Gunung Marapi telah tercatati sebanyak 208 kali.
Dengan dampak hujan abu mengenai dua wilayah di sekitar lereng Marapi.
BPBD Agam merincikan wilayah yang rawan terkena dampak erupsi di lereng Gunung Marapi.
Di antaranya, sekira 30 nagari di lima kecamatan di Kabupaten Agam, berpotensi besar terkena dampak dari erupsi di gunung itu.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kalaksa BPBD Agam, Bambang Warsito kepada TribunPadang.com, Minggu (15/1/2023).
Bambang mengatakan, terdapat lima kecamatan Kabupaten Agam yang berada di lereng Gunung Marapi.
Lima kecamatan itu, di antaranya Sungai Pua, Canduang, Banuhampu, Baso, Ampek Angkek.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.