Terungkap 4 Pemicu Bentrok Karyawan di PT GNI Morowali Utara dan Polisi Tetapkan 17 Orang Tersangka
Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkarson mengecam keras terjadinya aksi unjuk rasa anarkis di lokasi industri pengolahan nikel tersebut.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Jolinda Amoreka
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Pemicu terjadinya kasus bentrok antarkaryawan PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) Morowali Utara Sulawesi Tengah mulai terbuka.
Ini setelah pihak PT GNI dipanggil DPRD Sulteng untuk memberikan penjelasan.
Wakil Ketua III DPRD Sulteng Muharram Nurdin mengatakan ada beberapa akar permasalahan yang bersifat kompleks.
"Kasus kemarin yang terjadi di PT GNI merupakan akumulasi dari beberapa akar permasalahan yang sudah tertumpuk sebelumnya," jelas Muharram Nurdin.
Muharram Nurdin menjelaskan beberapa akar permasalahan terdapat pada kelengkapan atribut keselamatan dan kesehatan kerja (k3) yang kurang memadai.
Baca juga: Polda Sulteng Pastikan Korban Tewas Bentrokan Karyawan PT GNI Dua Orang, 1 TKA dan 1 Lokal
"Juga perlakuan diskriminatif antara TKA dan TKI, adanya beberapa tuntutan pekerja yang belum ditindaklanjuti mengenai upah," katanya.
Kemudian adanya ratusan pekerja yang berakhir masa kontraknya tetapi tetap ingin untuk bekerja di PT GNI.
Perwakilan DPRD Sulteng akan menemui manajemen PT GNI dan pemerintah pusat untuk membicarakan mengenai permasalahan serta mencari solusi penyelesaian kasus ini secara berkeadilan.
Tetapkan 17 Tersangka
Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) terus mendalami pelaku yang menimbulkan bentrokan tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja Indonesia (TKI) hingga terjadi kerusuhan yang mengakibatkan tewasnya dua karyawan PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) di Kabupaten Morowali Utara (Morut).
“Dua korban meninggal dunia telah teridentifikasi yaitu berinisial XE (30), warga negara Cina dan MS (19) warga Pare-pare, Sulawesi Selatan,” ungkap Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Polisi Didik Supranoto pada Senin (16/1/2023).
Didik mengatakan, situasi di lokasi kejadian sampai dengan saat ini relatif aman dan terkendali.
Ratusan personel TNI dan Polri melakukan pengamanan di lokasi-lokasi strategis PT GNI seperti jalan keluar masuk perusahaan, smelter, jalan houling dan tempat jeti atau dermaga.