Sasar 9 Desa di 5 Kecamatan, Harika Jalankan Program Dapur Warga untuk Korban Gempa Cianjur
Program ini dijalankan sejak 2 bulan lalu di beberapa lokasi di lima kecamatan di Cianjur
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Erik S
Syuhel menjelaskan, dalam menggalang dana untuk membiayai program kemanusiaan yang dijalankan Harika Foundation tergabung dalam sebuah konsorsium bernama Kolaborasi Filantropi Global (KFG) yang di dalamnya banyak terdapat donatur.
Mereka tidak hanya berperan memberikan donasi, tapi juga menjadi penasihat dan pengawas yang mengawal pertumbuhan lembaga. “Lembaga kemanusiaan tidak bisa berdiri sendiri, ada beberapa tokoh di baliknya yang memiliki peran, maka salah satu value Harika yang kami utamakan adalah kolaborasi,” katanya.
Dia menambahkan, selama satu tahun beroperasi, Harika sudah menjalankan program global di beberapa negara.
"Kita membantu saudara kita bangsa Uyghur di Turki. Ramadhan tahun lalu kita juga membawa bantuan dari masyarakat Turki untuk korban bencana di Banten," beber Syuhel.
Baca juga: 3 Kampung di Cianjur Akan Direlokasi Karena Berada di Titik Rawan Longsor
Dia menambahkan, bersamaan dengan Hari Raya Idul Adha tahun lalu, lembaganya menyalurkan hewan kurban 150 ekor dan distribusikan di Indonesia, Yaman, Palestina dan beberapa negara lain.
"Kita juga tangani penyaluran hewan kurban dari diaspora Indonesia untuk didistribusikan di Indonesia," ungkap Syuhel.
"Kita berada di bawah KFG, Konsorsium Filantropi Global, yang keanggotaannya bersifat terbuka. KFG membawahi DNA Foundation dan Harika Foundation. Anggota KFG yang kita bentuk adalah para donatur dan filantropis global. Kita mengajak beberapa lembaga bergabung di sini agar keanggotaan semakin berkembang," beber Syuhel.
"Kita baru saja menangani bantuan untuk pengungsi Suriah dan Yaman di Turki dan warga Palestina menghadapi musim dingin. Kegiatan kemanusiaan tidak boleh dikotak-kotakkan oleh perbedaan bangsa dan jangkauan kemitraan kita saat ini mencakup 30 negara," kata Syuhel.
Di Turki, Harika bermitra dengan lembaga filantropi lokal dan melakukan penghimpunan dana wakaf dan kemudian didistribusikan sekaligus membangun jaringan termasuk pendistribusian ke Somalia, Sudan dan Kenya.
"Lembaga kemanusiaan harus dikelola dengan tata kelola yang baik. Tugas kita sekarang adalah membangun kembali kepercayaan masyarakat pada lembaga kemanusiaan seperti kami. Kepercayaan masyatakat Indonesis terhadap lembaga kemanusiaan sempat turun karena kejadian kemarin, tapi kami melihat sendiri jiwa sosial masyarakat Indonesia sangat tinggi," tandas Syuhel.