Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Guru SD di Bima Diduga Lecehkan Muridnya, Pelaku Pernah Derita Sakit Jiwa hingga Tindakan Sekolah

Seorang guru sekolah dasar (SD) di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilaporkan ke polisi karena diduga lakukan pelecehan.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Guru SD di Bima Diduga Lecehkan Muridnya, Pelaku Pernah Derita Sakit Jiwa hingga Tindakan Sekolah
Illustration by Skip Sterling
Ilustrasi pelecehan - Seorang guru sekolah dasar (SD) di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilaporkan ke polisi karena diduga lakukan pelecehan terhadap muridnya. 

Pihak sekolah juga melakukan pendalaman identitas guru tersebut.

Emi mengatakan, pihak terduga pelaku membantah telah melakukan pelecehan.

Ia mengaku, saat itu guru olahraga bertugas memantau seluruh ruangan kelas saat upacara bendera dilaksanakan.

"Tapi si guru olahraga ini mengaku, tidak ada menunjukkan alat kelaminnya atau lainnya," ungkap Emi.

Pihak sekolah juga mendapatkan fakta terbaru.

Baca juga: Dikta Ogah Tanggapi Insiden Pelecehan Seksual Saat Manggung di Sarinah

Ilustrasi pelecehan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual. (Warta Kota via Tribunnews)

Pernah jadi Pasien Rumah Sakit Jiwa

Dari penelusuran yang dilakukan pihak sekolah, orang tua RY mengaku, terduga pelaku pernah jadi pasien RSJ di NTB 2018 lalu.

BERITA REKOMENDASI

RY yang diklaim sudah sembuh pun akhirnya boleh pulang dari Perawatan.

"Surat-suratnya ini ada semua lengkap, yang menyatakan yang bersangkutan ini pernah menjadi pasien rumah sakit jiwa," bebernya.

RY juga sempat ditahan atas dugaan pelecehan karena memegang tangan perempuan di jalan.

Namun, RY dibebaskan karena saat itu sedang menderita gangguan jiwa.

Meski mengetahui fakta yang ada, pihak sekolah tetap memberhentikan terduga pelaku.


"Jangan sampai anak-anak dan orang tua siswa takut semua, karena kami terus pertahankan. Jadi kami langsung berhentikan," tegasnya.

Pihaknya juga telah berupaya untuk melakukan pendekatan dengan keluarga korban.

"Kami ingin klarifikasi lebih jelas lagi sebenarnya, karena selama ini tidak pernah ada muncul masalah apapun. Apalagi baru dilapor sekarang, kejadiannya beberapa tahun lalu," pungkasnya.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunLombok.com, Atina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas