Bendungan Kuwil Kawangkoan Rp 1,9 T Baru Sepekan Diresmikan Jokowi, Mengapa Manado Masih Banjir?
Mengapa tetap saja terjadi banjir meski sudah ada Bendungan Kuwil yang digadang-gadang bisa mencegah terjadinya banjir di Kota Manado?
Editor: Dewi Agustina
Presiden Jokowi mengatakan, Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun sejak 2016 yang difungsikan sebagai pembangkit listrik dan pengendali banjir.
"Memiliki kapasitas tampung 26 juta m3 dan luas genangan 157 hektare, difungsikan untuk mengurangi banjir di Kota Manado dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro sebesar 2 x 0,70 MW," kata Jokowi.
Presiden berharap bendungan tersebut dapat mengurangi banjir yang ada di Manado agar kejadian banjir bandang pada 2014 tidak terulang kembali.
"Diharapkan bisa menghilangkan, mengurangi banjir utamanya yang ada di Manado yang kita pernah kejadian di tahun 2014," kata Jokowi dalam keterangan pers usai peresmian.
Selain itu bendungan tersebut juga diharapkan dapat menambah persediaan air baku di Manado, Minahasa Utara, dan juga Bitung.
"Ketiga ini juga sebagai pembangkit listrik mikro hidro. Saya kira fungsi itu juga sangat baik bisa menghasilkan energi hijau dari waduk Kuwil Kawangkoan dan juga bisa dipakai untuk mengairi sawah," katanya.
Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun sejak 2016 dengan menelan biaya Rp 1,9 triliun.
Bendungan tersebut memiliki kapasitas tampung air sebanyak 26 juta meter kubik dengan luas genangan sebesar 157 hektar.
Oleh karenanya, bendungan itu juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dan sumber energi.
Baca juga: Jokowi Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Dapat Atasi Banjir di Manado Hingga Jadi Tempat Wisata
8 Lokasi Terendam Banjir
Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang melanda Manado, Sulawesi Utara, sejak Jumat (27/1/2023) subuh mengakibatkan delapan lokasi terendam banjir.
"Bailang, Mahawu, Dendengan Dalam, Kubur Cina Paal 2, belakang Pasar Segar Paal 2, Kairagi, Ternate Tanjung, Sumompo," kata Humas Basarnas Manado, Feri Ariyanto.
Menurut Feri, pihaknya sudah menerjunkan personel mengevakuasi warga yang terjebak banjir di lokasi-lokasi tersebut.
"Sebanyak 35 personel yang diturunkan, dan 3 perahu karet," jelas Feri.