Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Manfaat Program Food Estate Mulai Dirasakan Kelompok Tani Kabupaten Pulang Pisau Kalteng

Ketahanan pangan nasional sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh petani di Pulau Pisang Kalimantan Tengah. 

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Manfaat Program Food Estate Mulai Dirasakan Kelompok Tani Kabupaten Pulang Pisau Kalteng
Doc. Pemprov Kalteng
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran optimis bahwa program Food Estate di Kalteng bisa menciptakan kedaulatan pangan secara nasional di masa mendatang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Food Estate atau ketahanan pangan nasional sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh petani di Pulau Pisang Kalimantan Tengah

 Timang, Petani dari Kelompok Tani Ulin Berkarya Desa Garung, Kecamatan Jabiren Raya. Kabupaten Pulang Pisau merasakan manfaat program pemerintah ini.

Ia menceritakan awalnya tanah yang  dimiliki merupakan lahan untuk padi gunung dan karet, yang tidak setiap waktu bisa kami manfaatkan, sebab jika turun hujan dan air dalam, sudah tidak bisa. 

"Berkat adanya bantuan, kami bisa merubah lahan untuk menjadi padi sawah, mengilangkan sistem bakar untuk padi gunung. Jadi lahan seluas 20 hektar bisa kami manfaatkan setiap waktu tanpa kenal musim," jelas Timang dalam keterangan tertulis, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Akademisi UPR Nilai Program Food Estate Berdampak Positif Terhadap Pendidikan

Adanya pembukaan lahan baru Food Estate tersebut membantu pihaknya untuk melakukan aktivitas pertanian, pasalnya, jarak yang ditempuh akan lebih dekat.

"Lebih Enak sekarang menanam padi, dekat dengan tempat kita, karena kalau karet kan harus masuk hutan dulu, jadi ya Food Estate dinilai bantu kesejahteraan kami sebagai masyarakat, pak," kata Timang.

Berita Rekomendasi

Produktivitas pertanian dilahan Food Estate pun sudah mulai terasa, meski dirinya baru melakukan satu kali panen, karena lahan tersebut baru dibuka pada tahun 2022 lalu.

"Ini baru penanaman kedua, karena kita baru memulai, jadi (tahun) 2022 baru 1 kali panen. Sempat ada keterlambatan karena faktor alam, saat air dalam tidak bisa ditaburkan benih, jadi ini yang susah," katanya.

Menurut Timang, untuk di Kalimantan Tengah, umumnya para petani menghadapi pasang surut air sungai yang tidak dapat mereka kendalikan, karena bisa datang sewaktu-waktu.

Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan peran pemerintah untuk dapat menyediakan saluran irigiasi dengan sistem buka-tutup. 

"Kalau tanam yang pertama bisa menghasilkan 120 kaleng karena kita kan tidak pakai sistem timbang, 1 kaleng bisa antara 10 hingga 12 Kg. Jadi mulai penanaman pertama berhasil, kami mau yang kedua lebih berhasil lagi," tutup Timang. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) buka suara soal tudingan yang menyebut proyek food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah gagal. 

Mentan SYL mengatakan, Berdasarkan data terakhir Kementerian Pertanian, pembukaan lahan untuk program Food Estate tersebut pada 2020 mencapai 29,4 ribu hektar.

"Food estate itu adalah antisipasi dari potensi alih fungsi lahan. Jadi Kalimantan Tengah ada orang bilang tidak berhasil enggak betul," kata dia dalam rapat kerja nasional Kementerian Pertanian (Kementan) di Hotel Bidakara Jakarta pada Rabu, 25 Januari 2023 lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas