Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapan Politeknik Pelayaran Surabaya soal Mahasiswanya Diduga Tewas Dianiaya Seniornya

Inilah tanggapan pihak Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya soal kasus kematian mahasiswwanya.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Tanggapan Politeknik Pelayaran Surabaya soal Mahasiswanya Diduga Tewas Dianiaya Seniornya
poltekpel-sby.ac.id
Politeknik Pelayaran (Polrekpel) Surabaya - Inilah tanggapan pihak Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya soal kasus kematian mahasiswwanya. 

Ditanya soal sanksi, jika terbukti siswa melakukan tindak kekerasan, maka pihak Poltekpel akan memberikan pemecatan sebagai siswa.

"Nanti tentunya, kalau ada tindak pidana, kami akan serahkan, ke pihak polisi. Kalau memang dari sisi aturan pendidikan dan arahan kepala bidang pengembangan SDM perhubungan, sudah jelas; menguntuk keras tindakan tindakan itu. Dan tentunya akan disanksi, dan sanksinya sangat berat dan bisa langsung dikeluarkan," terang Heru.

Diketahui, seorang siswa bernama MRFA meninggal diduga karena dianiaya seniornya.

Mengutip Suryamalang.com, pihak keluarga melihat adanya bekas luka memar dan bercak darah di beberapa bagian kulit luar tubuh korban.

Ayah korban, M Yani mengatakan, ia dikabari anaknya meninggal dunia pada pukul 22.48 WIB.

"Dapat kabar anak saya meninggal itu jam pukul 22.48. Dikabari dokter W poltekpel, kalau anak saya sudah meninggal ada di Rumah Sakit Sukolilo Surabaya," ujarnya saat ditemui awak media di halaman Mapolsek Gunung Anyar, Surabaya, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Gempa Guncang Banten, Getaran Terasa di Depok, Bogor hingga Jakarta Tapi Tak Berpotensi Tsunami

Ia mengatakan, terdapat beberapa bagian tubuh korban yang mengalami pembengkakan seperti di bagian bibir dan hidung.

BERITA REKOMENDASI

"Soalnya bibirnya itu bengkak, pecah. terus hidung kanan itu juga bengkak. Dahi kanan kiri memar. Pipi, leher sama dada memar gosong-gosong semua. Terus mulut mengeluarkan darah, gak ada hentinya," tambah Yani.

Melihat kondisi anaknya, Yani menduga MRFA tewas dianiaya.

"Nggak tahu, kalau yunior kan. mungkin sama seniornya dibuat tradisi atau gimanakan. Sering dihajar," katanya.

Pihaknya pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.

Iptu Roni Ismullah selaku Kapolsek Gunung Anyar Polretabes Surabaya mengonfirmasi hal tersebut.


"Iya sudah, lidik sidiknya ditangani Polrestabes, unit resmob. Namun hanya laporan resminya di sini. Iya laporan kepolisian, tetap diterima (di Polsek Gunung Anyar). Penyelidikan lebih lanjut tim resmob," ujarnya

(Tribunnews.com, Renald)(Suryamalang.com, Luhur Pambudi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas