Guguran Lava Gunung Api Karangetang Mengarah ke Sejumlah Sungai, Ada Ancaman Aliran Lahar saat Hujan
Guguran lava Gunung Api Karangetang meluncur ke sektor barat menuju beberapa aliran sungai. Warga di sekitar bantaran sungai diminta waspada.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Gunung Api Karangetang di Siau, Sitaro, Sulawesi Utara mengalami peningkatan aktivitas dengan mengeluarkan guguran lava yang mengarah ke sektor barat sejauh 750 meter hingga 1.750 meter, Kamis (9/2/2023).
Sungai di sektor barat yang terdapat aliran guguran lava, yakni Kali Batang, Kali Tembelang, Kali Beha Barat, dan Kali Nanitu.
Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia Tatipang mengatakan, ada juga guguran lava yang mengarah ke arah Timur Tenggara.
"Untuk luncuran dari arah kawah utama ke arah Timur Tenggara melalui Kali Batu Awang dan Kali Kahetang hanya sesekali terjadi dengan jarak luncur lebih kurang 750 meter hingga 1.000 meter," kata dia, dikutip dari TribunManado.com, Jumat (10/2/2023).
Baca juga: Erupsi Gunung Api Karangetang, Puluhan Warga Dievakuasi ke Gereja GMIST Bukit Sion Dompase
Hingga saat ini baru satu kampung yang dievakuasi yakni Kampung Dompase di Kecamatan Siau Tengah.
Masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai diminta waspada karena ada ancaman aliran lahar dingin ketika musim hujan.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey berharap semua warga mewaspadai situasi kebencanaan ini.
"Gunung Karangetang mengalami erupsi mari tetap waspada. Perhatikan kondisi sekitar," terangnya.
73 Warga Dievakuasi
Sebanyak 73 warga Kampung Dompase Kecamatan Siau Tengah, Sulawesi Utara dievakuasi setelah status Gunung Api Karangetang meningkat jadi siaga.
Para warga dievakuasi ke Gereja GMIST Bukit Sion Dompase sejak Kamis (9/2/2023) sekira pukul 00.30 Wita.
Dilansir dari TribunSitaro.com, warga yang dievakuai terdiri dari 38 laki-laki, 21 perempuan, 9 lansia serta 5 orang balita.
Baca juga: Sejarah Gunung Karangetang, Tahun 1962 Pernah Terjadi Erupsi Besar, Kolom Asap Setinggi 2000 M
Camat Siau Tengah, Sumarni Mandak mengatakan proses evakuasi dilakukan oleh pemerintah daerah dan pemerintah kecamatan.
"Memang dari Pengamat Gunung Api belum merekomendasikan untuk dilakukan evakuasi."