Banjir di Solo Mulai Surut, Warga Pasar Kliwon yang Terdampak Sudah Kembali ke Rumahnya
Wilayah yang banjirnya sudah surut juga terjadi di Mojo, Joyosuran, Semanggi, Kedunglumbu dan Sangkrah.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Kepala Pelaksana BPBD Kota Solo Nico Agus Putranto mencontohkan, beberapa kelurahan di Kecamatan Jebres bukan merupakan langganan banjir setidaknya di beberapa tahun terakhir.
"Saya contohkan di Jebres Sari Kopi misalnya. Dulu tidak pernah banjir tapi kali ini banjir. Ini karena pembangunan pintu yang baru (Pintu Air Kedungkopi)," jelasnya dikutip TribunSolo.com.
Kecamatan Jebres ada 6 kelurahan yang terdampak.
Di antaranya Gandekan, Jagalan, Pucangsawit, Jebres, Sudiroprajan, dan Sewu.
Lurah Gandekan, Jebres, Sugeng Sarwono mengaku selama ia menjabat ini merupakan banjir paling parah.
"Selama saya di sini paling parah. Biasanya Gandekan yang langganan itu RW 2 di taman cerdas itu. Sekarang meluas sampai 5 RW," terangnya.
Jika sebelumnya RW 2 yang jadi langganan banjir, kini RW 1-5 semua terkena banjir.
"Gandekan yang terdampak 5 RW, RW 1-5. Kampung Ngadirejo, Karangasem, Butuh, Penjalan, Kaliraman," jelasnya.
Begitu juga dengan kelurahan Jagalan.
Hal ini diungkapkan oleh Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
"Jagalan tidak pernah kebanjiran kemarin hampir 1,5 meter," terangnya.
Sedangkan di Kecamatan Pasar Kliwon ada 6 kelurahan, di antaranya Pasar Kliwon, Mojo, Joyosuran, Kedung lumbu, Semanggi, dan Sangkrah.
Kecamatan Serengan ada 2 kelurahan, di antaranya Joyotakan dan Tipes.
Kecamatan Laweyan ada 2 kelurahan, di antaranya Bumi dan Pajang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.