Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabar Istri Kapolda Jambi Ikut Turun dari Helikopter dan Bantu Evakuasi, Polda Jambi: Tidak Benar

Beredar kabar bahwa istri Kapolda Jambi, ikut turun ke lokasi Helikopter yang mendarat darurat di hutan Kawasan Kerinci, namun dibantah Polda Jambi.

Penulis: garudea prabawati
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Kabar Istri Kapolda Jambi Ikut Turun dari Helikopter dan Bantu Evakuasi, Polda Jambi: Tidak Benar
Kolase/Instagram Polda Jambi
Rena Rusdi Hartono Istri Kapolda Jambi pantau evakuasi sang suami di Posko Merrangin, Polda Jambi membantah istri Kapolda Jambi tersebut terjun langsung ke lokasi Heli di kawasan Hutan Kerinci. 

Tim SAR gabungan, pada Senin pagi (20/2/2023), berhasil menemukan lokasi helikopter yang mendarat darurat, dan hingga kini masih dalam proses evakuasi.

Proses  Evakuasi Sempat Terganjal

Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono di lokasi pendaratan darurat di Bukit Tamiai, Kerinci
Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono di lokasi pendaratan darurat di Bukit Tamiai, Kerinci (istimewa)

Upaya evakuasi pada hari pertama gagal dilakukan karena lebatnya hutan lokasi pendaratan darurat, yang membuat korban tidak bisa terlihat dari udara, melansir TribunJambi.com.

Lantas pada hari ini pukul 09.00 WIB proses penyelamatan dengan teknik rappelling belum berhasil.

Proses evakuasi teknik rappelling, yaitu personel terjun dari helikopter menggunakan tali.

Selanjutnya setelah tiba di darat, personel tersebut akan mencari orang-orang yang akan dievakuasi.

Nantinya, setelah ketemu, korban akan dinaikkan ke helikopter juga dengan menggunakan tali.

BERITA TERKAIT

Namun personel gagal terjun dari helikopter menuju titik koordinat pendaratan darurat yang mengangkut Kapolda Jambi dan rombongan itu.

Baca juga: Ketua DPRD Jambi Sebut Kapolda Sumsel dan Kapolda Sumbar Tiba di Posko Evakuasi Kapolda Jambi

Helikopter tidak bisa melakukan proses hovering atau berhenti di udara.

Dampaknya, tim yang akan terjun ke darat tidak bisa melakukan tugas tersebut.

Sebab syarat utamanya, helikopter harus bisa berhenti di udara, agar tim bisa turun dengan tali, dengan risiko yang rendah.

"Cuaca buruk, sehingga tidak bisa lakukan hovering penurunan personel," ujar Humas Basarnas Jambi, Lutfi, Senin (20/2/2023).

Tim SAR yang diangkut di helikopter tersebut kembali ke Bangko, Kabupaten Merangin.

Selain untuk membahas rencana selanjutnya, juga sekalian untuk melakukan pengisian bahan bakar.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas