Sampan yang Ditumpangi Terbalik, Sudah 2 Hari Ramli dan Keponakannya Belum Ditemukan
Ramli (55) dan keponakannya Rahmat Santoso (10) belum ditemukan setelah sampan yang mereka tumpangi terbalik di Kecamatan Kuala Kampar.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PELALAWAN - Ramli (55) dan keponakannya Rahmat Santoso (10) belum ditemukan setelah sampan yang mereka tumpangi terbalik di Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan saat mencari ikan.
Ramli dan Rahmat yang tinggal di Teluk Kelapa Kelurahan Teluk Dalam, Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan itu hilang saat menjala ikan di sekitar perairan Desa Tanjung Sum, Kuala Kampar pada Minggu (19/2/2023) sekitar pukul 10.00 WIB.
Proses pencarian telah dilakukan tim gabungan dari Polsek Kuala Kampar, Satuan Polairud Polres Pelalawan, serta pemerintah setempat maupun masyarakat.
"Kedua korban hilang sejak Hari Minggu kemarin dan baru dilaporkan hari Senin kemarin. Langsung melakukan pencarian di lokasi kejadian," kata Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SIK SH melalui Kapolsek Kuala Kampar AKP Hanova Siagian SH kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (21/2/2023).
Baca juga: Empat dari 8 Korban Perahu Tenggelam di Jayapura Papua Ditemukan Tewas
Kapolsek Hanova menjelaskan, awalnya korban Ramli (44) dan Rahmat Santoso (10) berangkat mencari ikan bersama temannya Adus (25) yang juga warga Teluk Dalam, Kuala Kampar pada Jumat (17/2/2023).
Ketiga nelayan itu menggunakan satu unit kapal kayu bermotor atau kerap disebut pompong serta sebuah sampan kecil.
Pada Minggu (19/2/2023) sekitar jam 10.00 WIB, mereka mencari ikan di antara kampung lalang dengan parit lima Desa Tanjung Sum, Kuala Kampar.
Mereka langsung membentangkan rawai atau tali pancing dengan umpan berjumlah banyak yang dikaitkan ke tali besar utama.
Kegiatan ini sering disebut merawai.
Setelah semuanya terpasang, mereka memilih berisitirahat di dekat pantai sekitar 100 meter dari lokasi merawai.
Ketika ingin membongkar rawai, Adus tidak ikut karena kurang enak badan dan memilih tidur di kapal pompong.
Korban Ramli dan Rahmat yang berangkat membongkar rawai menggunakan sampan kecil.
Sekitar pukul 11.00 WIB, Adus terbangun dan melihat ke arah tempat merawai, namun Ramli dan Rahmat tidak ada lagi.
Baca juga: BPBD Kabupaten Semarang Perluas Pencarian Wanita Lansia yang Diduga Tenggelam di Sungai Tuntang
Ia terkejut melihat sampan kecil yang dibawa kedua korban sudah tertelungkup.
Ia sempat mencari di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) tetapi tak kunjung menemukan paman dan keponakannya itu.
"Karena tidak ditemukan, saksi pulang dan memberitahukan kepada pihak keluarga dan RT. Mereka kemudian ramai-ramai mencari ke lokasi, tapi tak ditemukan juga," tambah Kapolsek Hanova.
Selanjutnya, pihak keluarga melaporkan kehilangan dua nelayan itu ke Polsek Kuala Kampar pada Senin (20/2/2023).
Personel Polsek Kuala Kampar bersama Sat Polairud Polres Pelalawan melakukan pencarian ke TKP bersama masyarakat lainnya.
Namun hingga menjelang malam hari nasib kedua korban belum diketahui.
"Lokasi itu berada di tepi laut, semua sudut sudah disisir tapi tak ditemukan juga. Diduga mereka tenggelam saat merawai," beber AKP Hanova.
Tim gabungan Polsek Kuala Kampar, Satpol Airud Polres Pelalawan, pemerintah setempat dan masyarakat kembali melakukan pencarian pada Selasa (21/2/2023).
Lokasi kejadian akan kembali disusuri untuk menemukan kedua korban.
"Hari ini akan kita cari lagi nelayan hilang, bersama dengan Basarnas dari Tembilahan akan turun juga," ujar Hanova. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Sampan Terbalik, 2 Nelayan Hilang di Perairan Kuala Kampar Pelalawan, Pencarian Masih Dilakukan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.