Cerita Kapolres Jayawijaya saat Menenangkan Kerusuhan di Wamena: Diserang Pakai Batu & Kios Dibakar
Aparat keamanan sempat diserang oleh massa saat kerusuhan pecah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Editor: Dewi Agustina
"Untuk kasus ini akan kami selidiki penyebab awal dan siapa saja dalangnya hingga membuat kericuhan. Kami juga saat ini masih berupaya menenangkan massa. Untuk kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian ini akan kami dalami," ucapnya.
Kronologis Kerusuhan
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo kerusuhan di Wamena terjadi sekitar pukul 12.30 WIT.
Ia menyebut, kericuhan dipicu oleh isu penculikan anak yang hingga kini belum jelas kebenarannya.
"Kami mendapatkan informasi bahwa ada sebuah mobil tujuan Kampung Yomaima yang ditahan oleh masyarakat di Kampung Sinakma. Diduga sopir mobil tersebut adalah oknum penculikan anak, sehingga ini yang membuat kehebohan di tengah masyarakat," ungkap Benny.
Sebelumnya, massa membakar kios milik warga di Kampung Lantipo, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, Papua Tengah, Kamis (23/2/2023) siang.
Baca juga: Pembakaran Kios dan Kerusuhan di Wamena, Aktivis HAM Sebut 9 Orang Tewas dan 17 Luka-Luka
Laporan wartawan Tribun-Papua.com, insiden ini berlangsung di dekat Gereja GKI Ukul Ebe Hunik Sinakma, sekira pukul 14.30 WIT.
Sekelompok warga tersebut terprovokasi setelah membaca isu beredar di media sosial, terkait adanya dugaan penculikan anak oleh perantau di darah Distrik Napua.
Dalam informasi yang beredar di WhatsApp, pelaku disebut menggunakan mobil pikap.
Disebutkan juga dalam informasi tersebut bahwa polisi berupaya melindungi pelaku.
Belum diketahui kebenaran soal informasi tersebut. Namun kabar tersebut diduga hoaks.
Akibat kabar miring ini, emosi warga tersulut hingga melakukan pembakaran.
Asap membumbung tinggi hingga membuat warga lainnya ketakutan. Situasi pun mencekam.
Para warga trauma kasus kericuhan 2019 terulang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.