TRIBUNNEWS.COM - Warga tak menyangka Hidayatullah, Ketua Panti Asuhan Fisabilillah Al-Amin berlokasi di Lorong Bunga, Jalan Mangkubumi, Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan, berurusan dengan polisi.

Hidayatullah diketahui telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan karena kasus penganiayaan terhadap anak asuhnya.

Sugi (57), tetangga Hidayatullah, terkejut. 

"Kalau tempramen itu enggak kelihatan, tapi kalau ke anak asuhnya memang agak tempramen agak keras kalau anak itu salah. Kalau main tangan itu enggak pernah lihat," ujar Sugi.

Ditambahkannya pula anak-anak panti juga tak pernah terdengar menangis jika setelah dimarahi.

Ia juga tak pernah melihat bahwa Hidayatullah main tangan dengan anak-anak panti.

Baca juga: Setelah 12 Hari, Satu Bocah Panti Asuhan yang Sempat Hilang Ditemukan

"Anak-anak panti itu enggak pernah nangis kalau abis dimarahin, mereka cuma diem aja. Dan istri Abi ini pula pernah menjadi ketua RT," imbuhnya.

Namun ternyata baru sebulan terakhir ini istrinya Rina, sudah tak menjabat lagi sebagai ketua RT dan ia juga tak mengetahui penyebabnya apa Rina mengundurkan diri.

"Abi punya anak kandung satu baru lulus SMA, dan perempuan juga," pungkasnya.

Gangguan jiwa

Berdasarkan keterangan istri Hidayatullah, Rina mengatakan bahwa suaminya itu pernah mendapatkan perawatan gangguan jiwa.

Perawatan gangguan jiwa tersebut dijalani oleh Hidayatullah selama dua tahun.

"Suami saya pernah alami gangguan kejiwaan dan kurang lebih satu tahun ini sudah sembuh, hanya saja sifat temperamennya masih tinggi," kata Rina dikutip dari TribunSumsel pada Minggu (26/2/2023).

Lebih lanjut, Rina juga mengatakan bahwa sifat tempramen dan kata-kata kasar yang kerap dikeluarkan Hidayatullah itu tidak diingat oleh suaminya itu.

Selain Rina, tetangga Hidayatullah, Sugi juga mengatakan bahwa Hidayatullah memiliki sifat tempramental.

Punya Puluhan Anak Didik

Panti Asuhan Fisabillillah Al Amin, Palembang yang berada di jalan Mangkubumi, 3 Ilir, Ilir Timur II, Palembang ternyata dihuni oleh 18 orang anak panti.

Menurut penuturan dari pengurus panti Meli (49) menuturkan bahwa Panti Asuhan ini sudah berdiri sejak tahun 2009.

"Panti asuhan ini sudah ada dari tahun 2009 sejak diresmikan, dulu ada di bawa sana dan sekarang pindah ke sini(tempat terjadinya a

Lebih lanjut dikatakannya bahwa di panti ini total keseluruhan anak panti berjumlah 39 orang, namun yang tinggal di dalam panti hanya ada 18 orang.

"Untuk keseluruhannya itu ada 39 orang tapi yang tinggal di panti ini hanya ada 18 orang, 10 perempuan dan 8 laki-laki. Untuk sisanya itu ada yang tinggal bersama keluarganya di satu Ilir dan ada juga yang di tiga Ilir," tambahnya.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa anak-anak yang diluar panti itu sebagian besar memang masih ada keluarga dan tinggal bersama keluarganya. Namun setiap Jumat mereka akan datang ke panti dan untuk mengaji.

Karena tidak muat di rumah panti, ke 21 anak tersebut pulang ke rumahnya masing-masing. Dan pembinaannya masih dilakukan oleh panti Fisabillillah Al Amin.

Mereka di sini hanya untuk pembinaan saja, dan kalau kegiatan sudah selesai mereka pulang ke rumahnya masing-masing. Pembinaannya itu kalau ada kegiatan, malam Jumat, ataupun ngaji di sini. karena disini ada dua yakni pembinaan dalam dan pembinaan luar.

"Kalau yang viral itu ada dua kan yang satu itu (menunjukkan ke arah anak yang alami disabilitas) dan yang satunya itu sudah pulang," imbuhnya.

Ditambahkannya pada saat ini Rina yang merupakan istri dari Hidayatullah sedang dalam perjalan dari arah Lampung menuju ke Palembang.

"Iya dia lagi di perjalanan dari Lampung bersama anaknya dan nanti sekitar pukul 14.00 baru sampai di Palembang, karena di sana sedang ada acara pesta keluarga, tapi karena ada kejadian ini dia tadi jam 10.00 langsung pulang dan kayaknya ngga ikut acara itu," bebernya.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Tetangga Ungkap Sifat Asli Pengurus Panti Asuhan di Palembang yang Aniaya Anak Asuh, Viral di Sosmed